Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisingaan Hidupkan Masyarakat Subang

Kompas.com - 08/09/2014, 20:12 WIB
SUBANG, KOMPAS — Ribuan orang menyaksikan iring-iringan seni tradisional sisingaan titingi yang pengusungnya menari mengikuti paduan musik kendang, gong, dan gamelan di Alun-alun Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/9/2014). Pesta rakyat itu semarak karena di belakang pengusung berjumlah 8 orang (satu sisingaan diusung oleh 4 orang) ratusan orang ikut berjoget sambil berjalan mengitari alun-alun.

”Beginilah kalau sisingaan digelar, banyak orang ikut menari sehingga jadi pesta rakyat,” kata Warman (50), seniman yang juga anggota staf Dinas Pariwisata Subang.

Di Kabupaten Subang, sisingaan tumbuh dan berkembang karena apresiasi masyarakat sangat tinggi. Seni ini biasanya ditanggap keluarga yang menggelar hajat khitanan untuk anak-anaknya. Pelaku seni sisingaan ikut terhidupi sehingga kreativitasnya juga tumbuh mengikuti perkembangan masyarakat.

Jika pada awalnya hanya satu sisingaan yang diusung empat orang, kini muncul sisingaan titingi dengan empat singa sekaligus dan dilengkapi layar panjang seperti titingi (binatang kaki seribu). ”Itu adalah hasil inovasi seniman di Subang,” ujar Ukat Mulyana (74), seniman sisingaan Desa Tambakmekar, Subang.

Yaya Cibung (41), pengusung sisingaan, menyatakan, dari setiap pergelaran ia mendapat honor Rp 150.000. ”Kalau musim ramai, seminggu bisa dua kali manggung,” ujar salah satu dari 40-an anggota kelompok sisingaan Setiawargi pimpinan Ukat Mulyana.

Pada pergelaran Sabtu, sisingaan menjadi suguhan utama seni tradisi di Jalancagak, Subang. Selain mampu mengundang sponsor swasta yang membiayai seluruh pagelaran, atraksi seni juga menimbulkan efek ganda berupa banyaknya pedagang yang mencari nafkah. ”Ini adalah pergelaran ke-13 di semua kabupaten di Jabar,” ungkap Robby Sundawani, penggiat seni Sunda di Jabar.

Camat Jalancagak Nana Mulyana menambahkan, pada hari besar kenegaraan, pemda selalu menampilkan seni sisingaan. Selain untuk menghibur warga, upaya itu dimaksudkan melestarikan seni tradisional. (DMU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com