Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Gelar Jazz Kemanusiaan di Ijen

Kompas.com - 06/11/2014, 14:33 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi berencana menggelar Jazz Ijen Banyuwangi pada Sabtu (8/11/2014). Rencananya pergelaran yang memadukan jazz dan musik etnik ini merupakan "pemanasan" Banyuwangi Beach Jazz Festival yang kan digelar pada 6 Desember 2014.

"Banyuwangi Beach Jazz Festival mengambil potensi pantai dan sudah masuk dalam Banyuwangi Festival. Nah kalau yang digelar di Gunung Ijen ini lebih untuk tujuan kemanusiaan. Intinya adalah bermusik sekaligus beramal," jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com, Rabu (5/11/2014).

Bupati Anas menjelaskan pergelaran tersebut tidak dipungut biaya, namun pengunjung diwajibkan mendonasikan dana ke Palang Merah Indonesia (PMI) minimal Rp 5.000. "Harga karcis donasi per lembar seribu rupiah. Nantinya dana yang terkumpul akan dikelola langsung ke PMI untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang tinggal di sekitaran Gunung Ijen," jelas Bupati.

Apalagi saat ini puluhan hektar lahan di kaki Gunung Ijen terbakar sehingga berdampak pada kesehatan terutama penambang belerang. "Bentuk pelayanan kesehatan bisa berbentuk pemeriksaan mata, operasi ringan, atau pernapasan. Dan ini adalah bentuk kegiatan untuk membangun solidaritas sosial. Untuk masalah konservasi adalah domain dari BKS. Pemda akan membantu di hal-hal yang teknis saja," ungkapnya.

Bupati Anas juga memastikan, walaupun diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi, Jazz Ijen Banyuwangi yang digelar Sabtu (8/11/2014) tidak akan menggunakan dana dari APBD namun menggandeng sponsor dan pihak ketiga. "Tidak ada anggaran dari APBD sama sekali. Murni dari pihak ketiga," tegasnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Yanuar Bramuda menambahkan, Jazz Ijen Banyuwangi bakal menghadirkan sejumlah musisi terkemuka, seperti Fariz RM, Deddy Dhukun, dan Imaniar. Selain itu, ada bintang lokal Banyuwangi yang tengah naik daun, Suliyana.

”Acara dimulai siang hari sekitar pukul 13.00 WIB dan berakhir saat sunset. Saat sore, wisatawan bisa sambil menikmati kopi atau cokelat khas Banyuwangi. Selain itu, tentu saja ada produk industri kreatif Banyuwangi yang dijajakan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yanga ada,” kata Bramuda.

KOMPAS.com / IRA RACHMAWATI Salah satu penginapan di kawasan Paltuding Gunung Ijen
Jazz Ijen Banyuwangi juga menandai peresmian Guest House milik Pemkab Banyuwangi di kaki Gunung Ijen atau yang biasa disebut sebagai kawasan Paltuding. Guest House itu telah dipercantik dengan perlengkapan memadai yang bisa memudahkan wisatawan untuk sesaat beristirahat saat akan mendaki atau setelah turun dari Gunung Ijen.

Selain Pemkab Banyuwangi, pergelaran musik Jazz juga akan diadakan di kawasan wisata Gunung Ijen oleh Pemkab Bondowoso dengan tajuk Jazz De Ijen pada 15 November 2014. Jazz de Ijen ini merupakan salah satu pergelaran musik jazz yang masuk dalam rangkaian Festival Muharram 2014 di Bondowoso.

Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju ke wisata Gunung Ijen, pengunjung bisa melalui Kabupaten Banyuwangi dan juga melalui Kabupaten Bondowoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com