JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia yang memiliki potensi wisata yang begitu kaya menjadi sia-sia tanpa promosi. Oleh karena itu, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, promosi menjadi bagian penting untuk memperkenalkan potensi wisata Indonesia di mata dunia.
“Untuk mendatangkan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara (wisman), perlu ada promosi yang intens. Promosi yang diharapkan tidak memerlukan biaya tinggi dan juga mudah. Beberapa caranya ialah promosi lewat media sosial dan menciptakan branding,” tutur Arief, di Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Penciptaan branding memang membutuhkan biaya yang tak sedikit. Untuk itu, Arief memberikan solusi agar branding yang digunakan hanya satu saja. “Untuk mematenkan branding perlu biaya hingga 1 triliun, untuk itu saya sarankan hanya pakai satu branding. Misalnya 'Great Jakarta’ untuk destinasi wisata di Jakarta dan sekitarnya,” ungkapnya.
Pemberian nama "Great Jakarta" didasari oleh kurangnya pengetahuan wisatawan mancanegara mengenai wilayah di Indonesia. “Wisatawan mancanegara itu tidak tahu wilayah-wilayah di Indonesia. Mereka tahunya Bali lalu Jakarta. Untuk itu, pemberian branding Jakarta akan menjadi langkah strategis untuk promosi destinasi wisata di luar Jakarta,” ujarnya.
Ia menyebutkan beberapa destinasi wisata yang cocok menjadi bagian dari "Great Jakarta" di antaranya Gunung Padang di Cianjur dan beberapa destinasi wisata di wilayah Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.