Ketika meninggalkan Bali menuju Belgia pada tahun 1996, saya menyadari bahwa waktu merupakan hal yang paling penting. Terbiasa dengan "waktu" membuat saya mudah beradaptasi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pada akhir November 2014 hingga awal Januari 2015, saya memperoleh kesempatan mengajar gamelan Bali di empat kota besar di Eropa yaitu Barcelona, Den Haag, Koln, dan Paris. Perjalanan ini saya sebut sebagai Petualangan Ciaaattt (The Adventures of Ciaaattt).
Ciaaattt adalah slogan semangat, di mana sewaktu kecil saya pernah ikut bermain pencak silat. Ucapan tersebut selalu mengingatkan saya di mana pun berada.
Saya tinggal di kota Brussel - Belgia, ibu kota Uni Eropa terletak strategis berdekatan dengan kota besar Eropa lainnya. Dalam petualangan ini, saya berusaha menyusun rencana perjalanan (itinerary), mengurutkan waktu secara kronologis, praktis, lengkap dengan lokasi, obyek wisata, akomodasi, transportasi serta menyelipkan suling Bali kesayangan saya.
Barcelona, kota cantik berparas unik
Pada tanggal 28 November 2014, saya melakukan perjalanan ke Barcelona. Penerbangan dari Bandara Internasional Zaventem Brussel menuju bandara Barcelona ditempuh dengan cepat hanya 1,5 jam.
Secara serentak mereka bersorak, "Horeee..!" karena pesawat mendarat mulus di Bandara Barcelona tepat pukul 11.00. Penerbangan ini menggunakan pesawat Ryanair, Irlandia. Tiket paket hemat seharga 111,74 euro (92 euro harga promo + optional fee).
Selama 5 hari berada di Barcelona dari tanggal 28 November - 2 Desember 2014, saya membagi waktu dengan ekstra ketat. Selama 3 hari untuk workshop dan 2 hari untuk jalan-jalan. Workshop gamelan Bali dilakukan di Museu de la Música, museum yang berjarak 200 meter dari Torre Agbar, sebuah bangunan tinggi berlantai 38 berbentuk mentimun milik perusahaan water treatment, Aigues de Barcelona.
Mereka dengan serius mempraktikkan teknik gamelan Bali seperti ngotek, norot, nyogcag dan ngempat dengan total waktu 20 jam. Teknik ini sengaja diberikan sebagai dasar-dasar kuat untuk meningkatkan kemampuan bermain gamelan Bali. Gending Bali yang dipelajari di antaranya gilak baris, hujan mas, tabuh telu sekar gadung serta Kégibi (kotekan gamelan Bali).
Keseriusan selama 3 hari, saya segarkan kembali selama 2 hari dengan mengunjungi obyek wisata seperti masterpieces arsitek hebat Antonio Gaudi di antaranya La Sagrada Familia, Casa Batllo, Casa Mila (La Pedera).