Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obyek Wisata Baduy Bisa Mendunia

Kompas.com - 16/03/2015, 12:30 WIB
LEBAK, KOMPAS.com - Obyek wisata adat masyarakat Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng di Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, bisa mendunia dan dapat dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman). Hal itu disampaikan anggota DPRD Kabupaten Lebak Emuy Mulyanah di Lebak, Senin (16/3/2015). "Selama ini potensi obyek wisata adat belum digali secara maksimal," katanya.

Menurut dia, potensi obyek wisata Baduy memiliki nilai jual hingga mendunia karena cukup menarik untuk dijadikan bahan penelitian.

Masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat leluhur dengan menolak kehidupan modern. Selain itu, mereka bersahabat dengan alam, sehingga kawasan Baduy tidak ada penerangan listrik, peralatan elektronika, maupun jalan beraspal.

Namun, pihaknya prihatin kekayaan potensi wisata adat itu kini kondisinya menyedihkan, antara lain infrastruktur dan sarana lainnya belum memadai.

KOMPAS TV/ANJAS PRAWIOKO Kang Herman dan kawan-kawan makan malam dan menginap di gubuk tengah sawah.
Saat ini, di kawasan wisata Baduy tidak terdapat hotel, wisma, pasar, dan pasokan air bersih. Dengan demikian, lanjut Mulyanah, obyek wisata adat Baduy relatif kecil dikunjungi wisman.

Untuk itu dia berharap, pemerintah daerah dapat mengembangkan obyek wisata adat sehingga dapat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Kami yakin obyek wisata itu bisa mendatangkan wisman," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Lebak Oman Nurohman mengatakan selama 2014, obyek wisata Baduy dikunjungi 158 wisman dari Belanda, Inggris, dan Swiss. Sebagian besar wisman itu tertarik soal konservasi maupun mempelajari budaya setempat.

keunikan masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan modern. Kawasan hutan yang dihuni masyarakat Baduy seluas 5.100 hektare tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio, dan kendaraan.

KOMPAS TV/ANJAS PRAWIOKO Empat warga Baduy tiba di Bundaran HI Jakarta setelah jalan kaki ratusan kilometer dari kampung mereka di Baduy Dalam, Desa Kenekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Bahkan, masyarakat Baduy Dalam berpakaian putih-putih bepergian ke luar daerah harus berjalan kaki dan dilarang naik angkutan kendaraan. "Banyak para antropolog datang ke Baduy untuk melakukan penelitian," katanya.

Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Sarpin mengatakan selama ini rombongan pengunjung obyek wisata Baduy kebanyakan dari perguruan tinggi, sekolah, peneliti, lembaga, instansi swasta, dan pemerintah, sedangkan dari kalangan keluarga relatif kecil.

"Kami yakin ke depan kunjungan wisata adat Baduy meningkat, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal," kata Sarpin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com