Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Oleh-oleh Liburan yang Murah Meriah

Kompas.com - 01/05/2015, 10:41 WIB
Fira Abdurachman

Penulis

OLEH-oleh atau buah tangan atau suvenir seharusnya karena keikhlasan dan kasih sayang tapi seringnya justru kewajiban. Kalau tidak kasih oleh-oleh pulang liburan justru takut ada yang marah dan tersinggung, ada rasa nggak enak, takut dibilang pelit, dan segudang alasan lainnya.

Harusnya bujet oleh-oleh juga tak lebih dari 10 persen dari bujet perjalanan liburan karena oleh-oleh bukanlah kebutuhan. Seringnya justru sampai 30 persen dari bujet liburan, kadang lebih. Padahal bukan tak mungkin, oleh-oleh justru hanya menjadi “sampah” atau barang tak berguna. Makanannya yang tidak enak jadi tak termakan atau bisa juga hanya jadi pajangan yang lama-kelamaan terlupakan juga.

Jalan tengahnya adalah belilah oleh-oleh yang tidak mahal namun berkesan. Memberi kesan mendalam tetapi mudah didapat di banyak kawasan wisata atau toko pada umumnya. Jadi tidak terlalu memberatkan saat membeli dan membawanya.

Berikut 5 oleh-oleh yang murah dan meriah yang biasa banyak tersedia di kawasan wisata:

1. Gantungan kunci

Oleh-oleh ini banyak diminati oleh kalangan anak muda terutama pelajar dan mahasiswa. Maklum, mereka kan selalu membawa tas kemana mereka pergi. Gantungan kunci ini juga sebagai barang kebutuhan. Gunanya memudahkan mereka membuka dan menutup tas.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Pembeli di Toko Gareng, toko oleh-oleh di Tanjung Redeb, Berau, Kaltim.

Bagi pemakainya, gantungan kunci oleh-oleh liburan juga sebagai ajang menambah eksistensi dan kebanggaan. Apalagi kalau gantungan kuncinya bercirikan negara atau tempat tertentu yang terbilang keren.

2. Magnet tempelan kulkas

Hampir semua rumah di Indonesia dan kota besar memiliki kulkas. Jadi bisa dipastikan tempelan kulkas atau biasa disebut magnet ini akan menempel di dinding pintu kulkas. Bukan hanya di kulkas, tempelan kulkas juga bisa menempel di kaca dan alat berbahan besi lainnya.

Banyak orang juga mengkoleksi tempelan kulkas di rumah atau kamarnya. Kalau rajin dan tekun, dinding kulkasnya bisa penuh dengan tempelan kulkas dari berbagai tempat dan negara. Barang ini juga berguna untuk menempelkan kertas pesan di dinding pintu kulkas.

3. Dompet kecil

Biasanya oleh-oleh ini diminati dan dicari oleh kaum perempuan. Berguna untuk menyimpan uang receh dan koin. Bisa juga menyimpan alat kosmetik kecil macam lipstik, bedak, atau kaca kecil.

Di banyak kawasan wisata, dompet kecil bervariasi bentuknya. Biasa bercirikan kain khas atau gambar ikon lokal. Makanya dompet kecil juga bagian dari keindahan dan kreasi budaya lokal.

4. Bulpen

Anak sekolah, mahasiswa dan pekerja pasti suka dikasih bulpen karena memang mereka butuh. Apalagi bulpen di kawasan wisata biasanya bercirikan khas lokal jadi lucu dan unik. Misalnya bulpen dari Yogyakarta atau Bali kepalanya adalah wayang. Bisa juga berbalut kain atau tenun khas lokal. Di Singapura banyak bulpen berkepala Merlion. Kantor pusat PBB di New York pun menjual bulpen bergambar lambang PBB. Wow, keren kan?

Pastinya bulpen ini juga murah harganya.  Banyaknya dikemas dalam jumlah banyak. Satu plastik isi 5 atau 10. Sekali beli juga bisa dibagikan kebanyak teman dan saudara. Murah, mudah, simpel, dan berguna.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kerupuk Bangka, salah satu oleh-oleh khas dari Bangka Belitung.

5. Makanan ringan khas lokal

Hindari memberi makanan berat sebagai oleh-oleh. Pastikan juga waktu kedaluwarsanya. Maka itu kalau mau beli makanan sebagai oleh-oleh, belilah makanan ringan. Selain mudah bawanya, murah harganya, juga tidak sensitif terhadap bau atau basi.

Biasanya makanan ringan sebagai oleh-oleh ada khas lokal adalah makanan yang tidak asing bagi orang pada umumnya. Misalnya permen ikan atau permen pedas dari Tiongkok, cokelat rasa teh hijau dari Jepang atau kacang Bali dari Bali. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com