Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Sejarah Islam di Kampung Kauman

Kompas.com - 29/06/2015, 12:15 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

BULAN puasa sering menjadi alasan untuk menghentikan sejenak kegiatan traveling. Namun, hal tersebut tidak menghalangi para Traveler Kaskus untuk tetap menjelajahi kearifan lokal di salah satu perkampungan Yogyakarta.

Bulan Ramadhan tahun ini, Traveler Kaskus kembali mengadakan acara Traveler Berbagi kepada anak-anak Panti Asuhan di Kampung Kauman, Sabtu (27/6/2015) lalu.

"Sebelumnya, Traveler Berbagi adalah acara rutin yang diadakan setiap bulan Ramadhan sejak tahun 2011 di Jakarta. Tetapi tahun ini, anggota komunitas di regional Yogyakarta yang mengadakan. Tetapi pesertanya ada yang datang dari Jakarta, Kediri, dan Bandung," ujar Ridho Mukti, selaku Ketua Panitia Traveler Berbagi tahun 2015.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Langgar Ar-Rosyad dibangun pada tahun 1951 adalah sebuah masjid kecil yang dikhususkan untuk tempat beribadah kaum perempuan di sekitar Kauman, DI Yogyakarta.
Konsep yang diusung setiap tahun hampir sama, yaitu datang ke suatu tempat yang mengandung nilai sejarah. Tahun ini yang dipilih adalah Kampung Kauman yang memiliki peran dalam sejarah perjuangan Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Acara yang dimulai pada pukul 15.30 WIB ini diawali dengan perjalanan dari Pagongan di pelataran Masjid Gedhe Kauman. Sebanyak 20 orang anak-anak panti asuhan dan 30 orang anggota Traveler Kaskus mulai berjalan mengelilingi perkampungan didampingi oleh Anwar Bustami, pemandu wisata dari pemuda SAKA (Saba Kampung Kauman).

Perjalanan diawali dengan mengunjungi Kawedanan Pengulon, dulunya menjadi tempat dinas Kiai Penghulu yaitu Kantor Menteri Agama di wilayah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Monumen Syuhada Fisabilillah ini bertuliskan nama pejuang yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan saat Agresi Militer Belanda antara tahun 1946 hingga 1949 di Kampung Kauman, DI Yogyakarta.
"Tugas dari Penghulu di sini adalah sebagai pemimpin kegiatan keagamaan di lingkungan Keraton sekaligus sebagai pimpinan Masjid Gedhe Kauman sebagai masjid induk yang ditandai dengan atap bersusun tiga. Ada juga pendopo Majelis Surambi sebagai pengadilan agama di zaman dulu," ujar Anwar.

Perjalanan dilanjutkan melewati Monumen Syuhada Fisabilillah yang bertuliskan nama warga Kauman yang ikut berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat Agresi Militer Belanda pada tahun 1946 hingga 1949.

"Di balik monumen ini, juga terdapat komplek pemakaman Nyai Ahmad Dahlan, istri dari KH Ahmad Dahlan, sang pendiri Muhammadiyah," kata Anwar.

Pemberhentian ketiga adalah sebuah langgar (masjid kecil) khusus perempuan yang dibangun pada tahun 1951. Di Kauman sendiri terdapat dua langgar khusus perempuan dan langgar khusus lelaki. Setelah mengunjungi langgar, rombongan melanjutkan kegiatan membeli takjil di pasar sore Ramadhan Kauman.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Pasar Sore Ramadhan Kauman adalah salah satu pasar di sebuah gang sempit Kauman yang menjadi favorit warga Yogyakarta saat mencari hidangan untuk takjil dan buka puasa.
"Panitia memberikan uang Rp 10.000 kepada rombongan untuk dibelanjakan takjil di pasar sore. Berbagai macam makanan khas seperti Kicak, Kipow, Jadah Manten, dan berbagai lauk ada di pasar yang buka hanya saat bulan puasa ini," kata Anwar.

Keseruan berbelanja di pasar sore tersebut diakhiri dengan melihat Langgar Kidul KH Ahmad Dahlan di mana terdapat goresan paku KH Ahmad Dahlan saat pertama kali mengubah arah kiblat yang disesuaikan dengan arah Kabah di Mekah. Acara Traveler Berbagi di perkampungan Kauman ini diakhiri dengan buka bersama di Pagongan Masjid Gedhe Kauman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com