Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Hutan Bakau dan Nikmatnya Mi Kepiting Langsa

Kompas.com - 25/08/2015, 08:41 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LANGSA, KOMPAS.com - Udara sejuk membekap tubuh setiap pengunjung yang datang ke hutan bakau Langsa, Aceh. Masyarakat setempat lebih sering menyebutnya Kuala Langsa. Ya, letaknya memang di kuala tersebut. Obyek wisata ini mencari destinasi paling memesona di kota itu.

Obyek wisata itu seakan tak pernah mati. Dari pagi hingga sore hari selalu ramai pengunjung.  Kaum muda dan keluarga melebur jadi satu menikmati semilir angin di sela-sela hutan bakau. Pondok-pondok kecil dibuka untuk mereka rehat sejenak sembari menyesap aneka minuman ringan.

Bukan hanya minuman berupa aneka jus, minuman kaleng, di sini juga tersedia minuman berupa air tebu yang diperas secara manual (batang tebu dihimpit pakai kayu hingga mengeluarkan air). Sebagian besar masyarakat lebih gemar meminum air tebu yang diproses secara manual dibanding menggunakan mesin pengepres.

Sembari duduk menyantap makanan dan minuman, puluhan moyet terlihat bermain riang. Sebagian warga melemparkan kacang, pisang dan makanan lainnya untuk hewan itu. Moyet itu akrab dengan pengunjung. Bahkan, pengunjung bisa memegang moyet-monyet tersebut.

“Saya dan anak-anak kerap kemari untuk berakhir pekan. Udaranya bersih, dan dekat dengan kota. Kelebihannya adalah fasilitasnya lengkap dan anak-anak bisa akrab dengan alam,” sebut Saniyati, salah seorang pengunjung kepada KompasTravel, Sabtu (23/8/2015).

Tidak hanya sampai di situ, Anda juga bisa menyusuri hutan bakau itu. Pemerintah Kota Langsa telah membangun jembatan untuk wisatawan yang ingin melihat berbagai jenis bakau di kawasan itu.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Langsa mencatat sebanyak 22 spesies bakau tumbuh subur di kawasan itu. Pemerintah telah membangun 250 meter jalan setapak untuk wisatawan. Targetnya, pemerintah kota itu membangun 1 kilometer jalan di kawasan hutan bakau. Sehingga, semakin ramai pengunjung bisa melintasi jalan itu.

KOMPAS.COM/MASRIADI Hutan bakau Kota Langsa, Aceh.
Sesekali bangau putih terbang rendah di antara pucuk bakau. Tidak berhenti sampai di situ, jika Anda penggemar kuliner, maka pesanlah mi kepiting di warung yang berada di kawasan itu. Rasanya sungguh nikmat. Paduan mi aceh ditumis dengan kepiting sungguh membuat lidah tergoda.

“Setiap hari ratusan orang berkunjung ke kawasan ini. Kami harap ke depan semakin ramai lagi, sehingga pedagang seperti kami bisa meraup rezeki,” ujar Amin, salah seorang pemilik warung di lokasi itu.

Dia menyebutkan, pengunjung yang datang ke kawasan itu berasal dari Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur. Terkadang pengunjung dari Medan, Sumatera Utara juga singgah ke kawasan itu. “Tamu Pemerintah Langsa atau Aceh Timur juga sering diajak kemari,” sebut Amin.

Kini, saatnya menikmati pesona alam dan nikmatnya kuliner sekaligus di Langsa. Anda penasaran, silakan berkunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com