Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai "Pink" Sampai Festival Gasing, Potensi Wisata NTB

Kompas.com - 02/09/2015, 15:03 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian acara Lombok-Sumbawa Travel Writer's Gathering sudah dimulai. Salah satu yang bisa diikuti semua kalangan adalah lomba menulis dan foto Lombok-Sumbawa. Tema yang diangkat "Holiday is Lombok-Sumbawa" yang dapat ditafsir secara bebas. Jika masih bingung untuk membuat karya, berikut beberapa hal terkait destinasi wisata Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dapat menjadi inspirasi.

 
Menurut Dewo Teguh Nugroho, Ketua Penyelenggara dari Badan Promosi Pariwisata Daerah, NTB memiliki tiga potensi besar, yakni potensi alam, potensi budaya, dan potensi kuliner.
 
"NTB pada dasarnya memiliki tiga potensi, budaya, alam, dan kuliner," jelasnya saat dihubungi KompasTravel via telepon, Jumat (28/8/2015).
 
Untuk destinasi wisata, NTB memiliki banyak sekali gili (pulau). Pulau-pulau ini belum semuanya berpenghuni. Bahkan ada pulau yang tidak permanen, kadang muncul kadang hilang.
 
"Kita (NTB) punya sekitar 200 gili baik yang berpenghuni atau tidak," terangnya.
 
Situasi kepulauan ini menjadi kekuatan wisata alam NTB. Sebut saja beberapa gili yang sudah populer seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Untuk gili yang tidak permanen misalnya ada Gili Gosong.
 
NTB juga memiliki satu dari tujuh pantai pink yang ada di dunia. Indonesia memiliki 2 pantai pink ini, salah satunya di kawasan Taman Nasional Komodo. Pantai pink lainnya ada di Pulau Lombok.
 
"Warnanya pink karena pasir putih pantai bercampur dengan serpihan gangga dan koral. Jadi sebenarnya kalau kita amati pasirnya terdiri dari dua warna, merah dan putih, dari jauh jadi warna pink," papar Dewo.
 
Kemudian ada juga Teluk Saleh di Sumbawa, NTB. Teluk ini bahkan mendapat julukan akuarium dunia karena kondisinya yang masih terjaga dan biota laut yang beragam. Beberapa destinasi lain masih ada seperi Gunung Rinjani dan air terjun Mangku Sakti.
 
Untuk budaya, NTB memiliki beragam festival dan tradisi menarik. Di antaranya ada perang gasing. Masyarakat membuat gasing tradisional, berbentuk cakram dari kayu. Kemudian memutarnya dengan tali. Gasing ini akan diadu dengan cara dibanting satu sama lain dan beradu putar dalam arena yang ditentukan.
 
Selain itu NTB juga punya Pekan Budaya NTB. Tahun 2015 menjadi tahun pertama festival ini diadakan.
 
"Harus diakui kita kecolongan kalah cepat dengan Jember ya. Mereka sudah punya JFC, kita juga mau buat yang semacam itu untuk mengekspos budaya kita," papar Dewo.
 
Selain itu ada banyak festival yang dapat dinikmati seperti Festival Bau Nyale, saat itu masyarakat akan saling berburu cacing. Atau. Mataram Festival yang diadakan di Kota Mataram.
 
NTB juga terkenal dengan budidaya mutiara. Pencinta mutiara atau bukan, tempat dan proses pembuatan mutiara ini menarik. Oleh karena itu, Dewo berharap masyarakat banyak mengekspos potensi wisata di NTB. Menurutnya, NTB memiliki potensi yang baik namun kurang dikelola dan kurang sarana. Ia berharap pariwisata NTB dapat terbangun setidaknya seperti Bali, provinsi terdekatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com