Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, Berburu Aneka Kerajinan Tangan NTT di TMII

Kompas.com - 24/10/2015, 09:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan ini, saatnya berburu kerajinan tangan khas Nusa Tenggara Timur (NTT). Eksotika NTT 2015 memamerkan sejumlah produk kreatif NTT, mulai dari kain tenun, fashion berbahan tenun, gerabah, anyaman, aksesori, kuliner, hingga batu akik khas NTT.

Pameran ini berlangsung di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ketua Dekranas Provinsi NTT Lucia Adinda Lebu Raya. dalam sambutannya mengungkapkan pameran tersebut bertujuan untuk mempertemukan para penikmat seni, peminat, hingga pelaku dengan para produsen. Diharapkan dari situ timbul sinergi di antara keduanya.

Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Frans Lebu Raya membuka pameran Eksotika NTT 2015. Acara pembukaan pameran ditandai oleh pemukulan gong oleh Gubernur Provinsi NTT Frans Lebu Raya, didampingi oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

“Sinergi antara penikmat seni, peminat ataupun pelaku sangat penting dengan para produsen atau perajin sangat penting guna menciptakan produk yang bernilai jual tinggi,” ujar Lucia seperti dikutip dari siaran pers.

Dekranasda NTT, menurut dia, sering berpartisipasi dalam setiap pameran yang digelar baik oleh pemerintah pusat maupun oleh provinsi lainnya.

“Sudah saatnya, kami memiliki pameran sendiri karena kami juga memiliki kekayaan produk kreatif yang layak dipamerkan ke masyarakat luas,” lanjutnya.

NTT saat ini memiliki 42.000 perajin tenun ikat yang tersebar merata hampir di seluruh wilayah. Sementara itu, sesaat sebelum membuka secara resmi pameran tersebut, dalam sambutannya Lebu Raya mengatakan selama ini NTT selalu melekat dengan stempel negatif, seperti Nasib Tidak Tentu dan Nanti Tuhan Tolong.

Padahal, NTT memiliki sejumlah potensi yang bisa dieksplorasi lebih jauh lagi. Salah satu potensi yang cukup prospektif adalah sektor pariwisata.

“Pemerintah bertekad mengembangkan pariwisata NTT semaksimal mungkin. Kenapa pariwisata? Karena pariwisata memiliki keterkaitan dengan sektor lain. Kalau pariwisata bergerak, sektor lain pun ikut bergerak, misalnya industri kreatif, seperti kain tenun, suvenir, dan kuliner,” ungkapnya.

Pengembangan pariwisata secara masif diharapkan dapat mendukung terciptanya NTT sebagai New Teritory Tourism. Lebih lanjut dia menegaskan pameran tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mempromosikan produk kreatif NTT di kancah nasional. Dia berharap promosi tersebut dapat mengangkat citra produk kreatif NTT di kancah nasional maupun global.

Salah satu produk kreatif Indonesia, berupa tenun, bahkan sudah dikembangkan menjadi fesyen bernilai jual tinggi oleh sejumlah desainer ternama. Salah satu desainer yang selama ini sering menggunakan tenun dalam hasil kreasinya adalah Musa Widyatmodjo. Di hadapan para tamu yang hadir pada hari pertama pameran Eksotika NTT, Musa menghadirkan sejumlah koleksi fesyen berbahan tenun.  

Selain produk kreatif, selama pameran berlangsung, akan ditampilkan juga berbagai atraksi seni budaya NTT, a.l. tari-tarian yang dibawakan oleh komunitas diaspora NTT di Jakarta, mulai dari tarian Hedung (Ikatan Keluarga Besar/IKB Titehena), Tari Bebing (Lu’ur Dolor Maumere), Tari Gawi (IKB Wuamesu), Tari Kataga (IKB Sumba), Tari Dolo-dolo (IKB Titehena), Tari Hegong (Lu’ur Dolor Maumere), Tari Caci (Ikamada-Jakarta), dan Tari Toda Gu (Nagekeo).
Pada gelaran pameran hari pertama Eksotika NTT, hadir pula Ketua Dekranas Pusat Mufidah Jusuf Kalla, didampingi oleh sejumlah istri Menteri Kabinet Kerja.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com