Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kei Gelar Sumpah Adat

Kompas.com - 30/10/2015, 11:31 WIB
LANGGUR, KOMPAS - Warga Ohoivut dan Nufit meliputi 30 ohoi (desa adat) memperbarui sumpah adat yang pernah diikrarkan leluhur mereka ratusan tahun silam.

Komunitas adat itu tersebar di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Tujuan upacara itu untuk mempererat tali persaudaraan.

Upacara itu berlangsung di Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, pada Rabu (28/10/2015).

Sebelum digelar, sekitar 60 perwakilan dari dua komunitas itu berarak menuju tempat upacara, Ohoivut dari utara dan Nufit dari selatan. Setelah bertemu, beberapa perwakilan berjalan menuju pelataran rumah adat Ohoi Faan.

Mereka terdiri dari pria dan wanita berusia di atas 50 tahun. Warga Ohoivut mengenakan baju merah, sedangkan Nufit memakai baju kuning.

Para tokoh tersebut duduk di tanah beralaskan daun kelapa, lalu ratusan warga mengelilingi mereka. Suasana hening sebelum pimpinan sidang adat berbicara.

Patris Renwarin, Raja (kepala desa) Ohoi Faan yang juga dewan adat yang membawahkan dua komunitas itu, memimpin jalannya sidang adat. Dalam bahasa Kei, ia mempersilakan setiap perwakilan menyampaikan pendapat terkait tujuan kehadiran mereka.

Patris kemudian menawarkan beberapa persyaratan yang harus disetujui kedua belah pihak, di antaranya saling membantu dalam kesusahan, dan tidak boleh ada perkawinan di antara mereka. Hal itu memberi arti bahwa kedua komunitas menyatakan diri sebagai satu darah.

Setelah bersidang selama lebih kurang 1 jam, kedua perwakilan akhirnya sepakat memperbarui kembali janji satu darah yang pernah diikrarkan leluhur mereka pada ratusan tahun silam itu.

Beberapa tetua adat kemudian berdiri dan mengambil kain panjang sambil berjalan melingkari tempat itu. Lebih kurang 2.000 warga dari dua komunitas itu diminta masuk ke dalam lingkaran itu sebagai tanda persaudaraan dan persatuan.

”Dalam upacara ini, orang Kei meyakini bahwa Tuhan dan para leluhur turut hadir untuk menyaksikan pembaruan sumpah menjadi sedarah atau satu darah. Sumpah itu wajib ditaati,” kata Petrus Renwarin yang juga ketua panitia kegiatan itu.

Suku Kei berada di Kepulauan Kei, yang warganya tersebar di Maluku Tenggara dan Tual. Adapun sumpah adat itu oleh orang Kei dinamakan Tea Bel, yang di Maluku Tengah dikenal dengan sebutan Pela.

Hubungan Tea Bel tercipta berawal dari suatu peristiwa pada masa lampau, seperti peperangan. Tak mau ada pertumpahan darah lagi, warga kemudian mengambil sumpah untuk menjalin persaudaraan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com