Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Analisis Kemenangan Malaysia di ASEANTA Awards 2015

Kompas.com - 02/11/2015, 11:27 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Malaysia berhasil merebut tiga dari total sembilan penghargaan pada ajang ASEANTA AWARDS of Excellence 2015.

Apakah yang menjadi rahasia kemenangan Malaysia? Berikut analisis Asisten Deputi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Noviendi Makalam.

"Ya dia (Malaysia) siap. Dia persiapan kaya kita gini (Focus Group Discussion). Kurasi (karya) juga dilakukan," kata Noviendi usai acara "Strategi Pemenangan Indonesia pada 29th ASEANTA Awards for Excellence 2016" di Hotel Puri Denpasar, Jakarta beberapa hari lalu.

Selain itu, menurut Noviendi, kekuatan story telling (bercerita) pada karya-karya yang dikirimkan berupa foto dan artikel yang dikirimkan kepada pihak ASEANTA menjadi kelebihan Malaysia.

"Dia ceritain apa yang terjadi (di Malaysia). Itu yang saya pelajari. Iya lah (yang buruk) juga. Kalau ada barang jelek tapi pengemasannya bagus kan jadi menarik. Itu kuatnya branding," jelas Noviendi.

Kelebihan Malaysia dalam sektor pariwisata yang membuat salah satu negara Persemakmuran Inggris unggul dalam ajang ASEANTA 2015 adalah kerja sama di segala lapisan negara.

"Nah usaha mereka yang paling hebat adalah bersatu. Pemerintah daerahnya bersatu, pelaku industrinya bersatu, airlinesnya bersatu, medianya bersatu, masyarakatnya bersatu," jelasnya.

ASEANTA Awards for Execellence adalah ajang penghargaan yang digelar oleh Organisasi Pariwisata ASEAN  atau ASEAN Travel Association (ASEANTA) sejak tahun 1987.

Penghargaan ini diberikan kepada individu atau organisasi yang dinilai telah memberikan kontribusi terhadap pengembangan, pertumbuhan, dan promosi kebudayaan dan pariwisata di kawasan ASEAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com