Pemerintah Indonesia telah menargetkan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 20 juta orang pada tahun 2019.
Sejumlah kebijakan serta terobosan telah diambil antara lain dengan penetapan kebijakan bebas visa kunjungan bagi wisman serta peningkatan anggaran promosi pariwisata sebesar empat kali lipat dari Rp 1,3 triliun tahun 2015 menjadi Rp 5 Triliun lebih pada tahun 2016.
"Target 20 juta wisman pada tahun 2019 adalah sebuah rencana besar yang tentu dalam pencapaiannya perlu kerja keras seluruh insan pariwisata nasional," kata Presiden Direktur PT Panorama Sentrawisata Tbk Budi Tirtawisata dalam siaran persnya, Rabu (4/11/2015).
Menurut Budi, dibutuhkan terobosan-terobosan yang out of the box untuk bisa mencapai target tersebut, yang merupakan langkah awal bagi pertumbuhan pariwisata Indonesia.
Budi memaparkan, hingga akhir tahun 2015 Pilar Inbound perseroan memproyeksikan akan mendatangkan 115.000 wisman ke Indonesia.
Strategi tersebut, lanjut Budi, antara lain dengan pengangkatan CEO baru Pilar Inbound yakni Renato Domini untuk melakukan akuisisi perusahaan dengan pangsa pasar berbeda.
Selain itu pengimplementasian sistem dan teknologi terpadu yang diharapkan dapat merealisasikan target “quantum leap” perusahaan yaitu meningkatkan jumlah kedatangan wisman melalui Pilar Inbound menjadi 2 kali lipat di akhir tahun 2016.
Renato Domini selaku CEO PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk - Pilar Inbound - yang baru saja dilantik, di sela-sela kunjungannya ke World Travel Mart di London, membenarkan adanya langkah-langkah konkret yang dijalankan untuk pengembangan Pilar Inbound.
“Begitu banyak kesempatan dan potensi bisnis yang bisa dikembangkan seperti melakukan penetrasi agresif ke pasar baru seperti Vietnam, Myanmar, Sril Lanka, China dan Jepang," ujar Renato.
Berikutnya membuka destinasi baru ke Maluku Utara dan Sumba, menyusun pembaharuan paket tur yang mengarah pada kebutuhan masing-masing pasar, membangun hubungan lebih luas dengan pihak agen luar negeri, pengembangan produk luxury coaches.
Dalam mencermati pergerakan industri pariwisata dewasa ini, lanjut Renato, pihaknya sadar bahwa pasar berubah, permintaan pasar juga selalu berubah.
"Pasar selalu membutuhkan segala sesuatu yang berbeda, dan kami siap mengambil segala risiko dan berkomitmen untuk menjadi yang pertama membuka destinasi serta alternatif baru guna merespon kebutuhan pasar," kata Renato. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.