Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah tetapi Seru, Belajar Masak Lawar dan Sate Lilit

Kompas.com - 04/12/2015, 14:05 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis

UBUD, KOMPAS.com - Selain menyajikan wisata alam dan seni yang menarik minat wisatawan, Bali tidak pernah lupa menawarkan keunikan wisata kulinernya. Paling khas juga sederhana dan mudah ditemukan adalah nasi campur Bali.

Jangan membayangkan nasi campur di Pulau Jawa yang pembelinya bisa memilih sesuka hati lauk pauknya. Pada nasi campur Bali sudah pasti ada sate lilit, telur, orek tempe, dan sayur lawar.

Sayur lawar dan sate lilit adalah dua item yang wajib ada dalam nasi campur Bali. Jangan bilang sudah makan nasi campur Bali jika belum menemukan dua lauk tersebut di atas piring Anda. Meskipun terlihat sederhana, jangan menganggap membuatnya mudah.

KompasTravel bersama sejumlah rekan wartawan berkesempatan mengikuti kelas memasak saat menginap di Sens (dibaca Songs) Hotel and Spa Conference Ubud Town Centre di Ubud, Bali, Jumat (27/11/2015). Dua menu khas bali tersebutlah yang harus kami buat kali ini.

"Nangka mudanya dicacah halus ya, jangan besar-besar. Setelah itu dilanjutkan dengan mencincang daging ayam rebusnya dan kacang panjangnya dipotong kecil-kecil," kata Chef Wowok Wibowo yang memimpin kelas, sembari membagikan bahan utama sayur lawar.

Peserta lalu berdiri di depan talenan dan mulai memotong bahan perlahan-lahan. Dimulai dengan nangka muda lalu daging ayam, kemudian kacang panjang.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Peserta kelas memasak di Sens Hotel and Spa Conference Ubud Town Centre di Ubud, Bali,
Meskipun terlihat mudah, ternyata mencincang halus bahan butuh ketelatenan dan latihan. Jangan berharap bisa memotong cepat macam koki handal jika baru pertama kalinya memegang pisau selebar tiga jari orang dewasa.

Setelah mencincang dan menaruh bahan ke dalam wadah. Peserta diminta untuk mencincang bumbu, antara lain bawang putih, bawang merah, cabe rawit, serai, lengkuas hingga jahe.

Bahan yang sudah dicincang halus tersebut lalu ditumis dan ditambah garam, gula, dan lada. Bumbu yang telah matang lalu dicampur ke dalam bahan utama lalu diaduk dengan sedikit terasi dan perasan jeruk nipis.

Beda yang bikin beda pula rasanya. Meskipun memakai bumbu yang sama, sayur lawar buatan peserta memiliki variasi rasa dan penampilan yang berbeda.

"Punya gue kayaknya kebanyakan terasi deh," kata salah satu peserta. "Mending, punya gue kayak nasi goreng," timpal peserta lainnya.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Aneka bumbu dan rempah untuk membuat lawar dan sate lilit khas Bali
Memakan waktu

Karena baru pertama kali memasak sayur lawar, hal ini menjadikan peserta perlu waktu yang cukup panjang. Alhasil, saat membuat sate lilit, Chef Wowok meminta peserta hanya melilitkan daging ayam yang dicincang halus.

"Mengingat terbatasnya waktu, jadi untuk menu sate lilit tinggal dililitkan saja ke batang serai ya. Ini dagingnya sudah dibumbui, jadi tinggal lilit dan dibakar setelah itu," kata chef Wowok.

Melilit daging ke batang serai pun lagi-lagi tidak gampang, peserta harus mengulang beberapa kali hingga daging terlilit mantap dibatang serai.

"Chef ini kok dagingnya susah nempel, melorot terus dari batang serai," kata seorang peserta disambut tawa peserta lainnya.

Setelah berhasil melilitkan daging ayam, peserta lalu menyerahkan urusan pagang memanggang sate lilit kepada Chef Wowok.

Di Ubud, cooking class merupakan salah satu aktivitas wisata yang kerap ditawarkan kepada wisatawan. Bahkan, hotel-hotel berbintang dan resor di Ubud pun menawarkan pengalaman cooking class pada wisatawan maupun tamu yang menginap. Jadi jika ke Ubud, sempatkan waktu mencoba belajar memasak kuliner khas Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com