Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masak-memasak di Gunung Itu Nikmat!

Kompas.com - 30/12/2015, 07:19 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com - Berencana mendaki gunung untuk mengisi liburan kali ini? Anda harus mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa dengan baik, termasuk untuk urusan makanan.

Medan yang terjal dan perjalanan yang melelahkan mengharuskan tubuh Anda harus tetap prima. Untuk itu, pasokan makanan yang mencukupi adalah syarat mutlak.

Membawa makanan jadi atau camilan saja tentu tak cukup. Memasak kerap kali jadi tuntutan selama kegiatan pendakian. Bisa dikatakan, dari semua aktivitas pendakian, kegiatan masa-memasak di gunung adalah hal yang paling nikmat.

Karenanya, perlengkapan memasak wajib ada dalam daftar bawaan untuk pendakian. Bahkan, hangatnya kopi di ketinggian pun tak akan bisa terwujud tanpa ada peranti memasak dalam daftar bawaan.

Namun, peranti memasak dalam perjalanan pendakian tidak sama dengan yang dipakai sehari-hari di rumah. Jika belum punya, Anda bisa mendapatkannya di outlet-outlet ourdoor terdekat.

Atau, Anda juga bisa mengunjungi ke situs belanja online seperti Bukalapak.com. Berikut ini perlengkapan memasak yang perlu dibawa saat melakukan kegiatan outdoor

Kompor 

Memasak dengan kayu bakar memang dapat dilakukan, tapi sangat sulit dilakukan di ketinggian gunung. Sebaiknya, bawa kompor yang praktis, seperti kompor parafin atau yang 
lebih praktis adalah kompor gas portable. Ukurannya yang kecil memudahkan pengemasan.

Membeli kompor gas portable biasanya sudah mencakup satu tabung kecil gas. Namun, ada baiknya Anda juga membawa cadangan tabung gas khusus kompor

Biasanya membeli kompor gas tersebut sudah sepaket dengan gas. Sebaiknya, Anda juga harus membawa gas cadangan. Gas berbentuk tabung ini, memang dibuat secara khusus untuk kompor portable.  Pemakaiannya mudah, tinggal colok tabung gas dan nyalakan kompor.

Nasting

Alat ini sering disamakan dengan panci. Akan tetapi, para pendaki biasa menyebutnya nasting. Fungsinya beragam, tetapi semua berkaitan dengan urusan masak-memasak di luar ruangan. Sebagai wadah untuk memasak, pilih nasting yang kecil dan praktis. 

Nasting pada umumnya terbuat dari bahan alumunium. Bentuknya kotak dan mempunyai 3-4 rangkap. Desain yang dibuat secara khusus inilah yang memudahkan Anda mengemas bawaan hingga penggunaannya di alam bebas.

Pisau dan sendok lipat

Alat multifungsi ini banyak variannya. Sebaiknya, pilih saja pisau lipat yang sekaligus ada sendok dan garpu di dalamnya. Bayangkan, semua keperluan hanya dalam satu genggaman tangan Anda. Efisien bukan?

Piring dan cangkir

Biasanya para pendaki sering melupakan dua peranti ini, piring dan cangkir. Meskipun bisa saja makan dan minum langsung dari nesting, tak semua orang dalam kelompok pendakian bisa nyaman dengan cara itu.

Karena itu, lebih baik bawa piring dan cangkir plastik. Selain mudah ditaruh dalam tas, bahan plastik tidak mudah pecah. Pastikan, jangan membuang sampah plastik termasuk piring dan cangkir ini di lokasi pendakian.

Selamat mendaki!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com