Mereka tak hanya rela kehilangan lahan garapan, tetapi juga ikut melestarikan hewan dan tumbuhan di kawasan konservasi itu. Berkah Gunung Ciremai pun tercicipi.
Belasan pengunjung kawasan wisata Batu Luhur, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis (17/12/2015), mengerumuni Dodo Darsa, warga setempat.
Pengunjung berebut mencicipi madu dari lebah hutan atau odeng (apis dorsata) yang disajikan Dodo. Tampang penasaran pengunjung berubah jadi mesem kala mencoba madu odeng.
Madu dalam sarang lebah yang ditiris kecil itu lumer di lidah. Tidak tampak lebah di sarang yang berbentuk seperti bola kaki Amerika.
”Koloni lebah masih ada di bagian larva sarangnya. Bagian itu tidak boleh diambil karena generasi lebah yang baru ada di sana,” ujar Dodo yang juga Wakil Ketua Kelompok Pujangga Manik Batu Luhur (KPMBL), kelompok pengelola wisata itu.
Tidak berhenti di situ, pengunjung sontak bergeser saat melihat es cuing (cincau), sejenis tumbuhan merambat berwarna hijau (Cyclea barbata).
Dengan senyum merekah, ibu-ibu setempat menyuguhkan minuman segar itu. Madu dan es cuing didapatkan masyarakat dari hutan setempat yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.
Madu diambil dari sarang lebah yang bertengger di pohon dan bersembunyi di balik batu. Tidak ada pembabatan hutan untuk merasakan sedapnya madu dan cuing.