"Masalah keamanan ini menjadi salah satu hal yang prioritas, karena itu koordinasi dengan kepolisian terus ditingkatkan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah, Sitti Norma Mardjanu di Palu, Kamis (21/1/2016).
Ia mengakui bahwa momen gerhana matahari pada 9 Maret merupakan peluang untuk mempromosikan potensi-potensi wisata dan budaya serta kearifan lokal lainnya kepada para pendatang dari mancanegara untuk menikmati dan mengamati gerhana matahari di Sulawesi Tengah.
Hal itu, kata dia, dapat dilakukan dengan maksimal oleh pemerintah provinsi maupun kota dan kabupaten yang dilalui gerhana matahari pada 9 Maret, jika keamanan terwujud dengan baik.
"GMT adalah modal yang sangat besar untuk promosi potensi daerah ke dunia, di mana ribuan wisatawan dari berbagai negara akan berdatangan di Sulawesi Tengah, untuk menikmati GMT di Kota Palu, Luwuk dan Poso," ujarnya.
Di sisi lain, menurut Sitti, keterlibatan masyarakat di daerah tersebut untuk bersama-sama menjaga dan mewujudkan keamanan yang baik, sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah.
Karena itu masyarakat harus terlibat untuk turut serta menjaga keamanan daerah demi menyukseskan momen gerhana matahari, yang dihadiri tamu dari mancanegara dan nasional.
"Partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan pada momen gerhana matahari, sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Kami berharap masyarakat dapat menempatkan dirinya untuk bersama-sama pemerintah sukseskan GMT," katanya.
Menurut Sitti, dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya karnaval dan panggung budaya dalam rangka momen GMT untuk menghibur dan memperkenalkan potensi daerah kepada wisatawan mancanegara dan nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.