JAKARTA, KOMPAS.com - Promosi berbagai destinasi Indonesia di pameran wisata Astindo Travel Fair 2016 terbilang "sepi". Stan Pesona Indonesia dari Kementerian Pariwisata kalah atraktif dibanding dari stand badan pariwisata dari negara-negara lain di pameran tersebut.
Astindo Fair 2016 yang menargetkan 100.000 pengunjung dengan transaksi penjualan sebesar Rp 150 miliar merupakan salah satu pameran wisata terbesar yang diselenggarakan di Indonesia. Rudiana, selaku Ketua Penyelenggara Astindo Fair 2016 mengatakan telah "mengundang" berbagai pemerintah daerah untuk datang dan mempromosikan daerahnya di stan yang sudah disediakan.
“Kita telah mengundang pemerintah-pemerintah daerah, DPD ataupun dinas pariwisata daerah dengan harapan bisa mengisi dan mempromosikan daerahnya ke pasar Jakarta dan mancanegara di Astindo Fair ini,” ujar Rudiana, selaku Ketua Penyelenggara Astindo Fair 2016 kepada KompasTravel, Jumat (25/3/2016).
Namun, pihaknya menilai dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah masih kurang. Terlihat dari sepinya pemerintah daerah yang mau ikut berpartisipasi mempromosikan pariwisatanya di pameran tersebut.
Dalam pantauan KompasTravel pengunjung yang datang dapat berfoto di tulisan "Pesona Indonesia" yang ada di depan stan. Di dalamnya pengunjung bisa melihat enam papan yang memperlihatkan foto destinasi wisata Indonesia, seperti Danau Toba, Pulau Komodo, dan Raja Ampat.
Stan tersebut terlihat sepi pengunjung, di tengah berbagai stan dari negara-negara lain yang menyajikan berbagai atraksi khas daerahnya. Di stan Jepang misalnya pengunjung dapat berfoto menggunakan busana tradisional Jepang, belajar menulis kanji.
Sementara di stan Thailand, pengunjung bisa mencoba makanan tradisional sambil membuat kerajinan keramik. Sedangkan di stan Taiwan menyuguhkan tarian dan anak-anak bisa membuat mainan-mainan khas Taiwan.
“Kita memberikan surat kepada Asita pusat, bahwa memberikan kesempatan kepada anggotanya yang ingin menjual paket-paket pariwisata domestik di stan Kementerian Pariwisata dalam acara Astindo Fair ini,” ujar Suwarto kepada KompasTravel, saat acara Astindo Fair 2016 di JCC, Jakarta, Sabtu (27/3/2016).
Pada awalnya pihaknya berharap yang menjadi perwakilan adalah penyelenggara tur dari berbagai daerah. Namun, hanya dari Bali yang bersedia datang mengisi stan tersebut. Pihaknya mengatakan baik dari travel agent maupun pemerintah daerah memiliki dana yang terbatas untuk mempromosikan pariwisatanya, juga memiliki prioritas promosinya masing-masing.
Ia mengatakan banyak yang bisa dilakukan di stan tersebut. Pihaknya telah menyiapkan 160 kaus dan poster yang dibagikan kepada pengunjung yang mau berfoto di depan tulisan pesona Indonesia dan upload di media sosial dengan tagar #pesonaIndonesia dan #AstindoFair2016.
“Kita pasti mengusahakan yang maksimal, selain memberi kesempatan travel agent untuk menjual paketnya, kita juga membuat kegiatan namun dengan dana yang terbatas. Makin banyak yang berfoto dan mengunggah ke media sosial, berarti kita telah bekerja sama dengan masyarakat untuk mewujudkan 260 juta perjalanan wisatawan nusantara,” ujar Suwarto.
Rio satu-satunya travel agent dari luar Jakarta yang ikut mengisi di stan Kementrian Pariwisata mengatakan cukup terbantu dengan adanya kesempatan mengisi stan itu.
“Cukup terbantu dengan adanya fasilita buka stan di sini,” ujar Rio kepada KompasTravel, saat acara Astindo Fair 2016 di JCC, Sabtu (27/3/2016).
Rio menambahkan banyak pengunjung yang menanyakan armada transportasi untuk tur Bali. Namun ia mengaku belum ada yang memesan paket perjalanannya hingga hari kedua pelaksanaan Astindo Fair 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.