Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Orangtua Saat Membawa Bayi Naik Pesawat

Kompas.com - 09/07/2016, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Anda mungkin hendak berlibur atau kembali dari mudik dengan membawa bayi naik pesawat. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Terlebih bila ini adalah kali pertama membawa bayi naik pesawat.

Mungkin ada kekhawatiran si kecil rewel atau sulit tidur selama di perjalanan. Agar perjalanan naik pesawat pertama dengan bayi berjalan lancar, ketahui kesalahan yang sering dilakukan orangtua saat membawa bayi naik pesawat ini dan hindari sedini mungkin!

1. Tidak mengetahui aturan mengenai membawa ASI perah

Membawa ASI perah menjadi salah satu pilihan Anda saat membawa bayi naik pesawat. Untuk aturan penerbangan nasional, Anda bisa membawa ASI perah di dalam kotak berukuran 30 – 40 cm dan diperbolehkan membawa ASI perah sebanyak 1 liter.

Namun, Anda harus memerhatikan keamanan wadah yang digunakan. Wadah harus tersegel baik dan dipastikan tak akan tumpah. Jika melakukan perjalanan jauh, Anda juga bisa menitipkan ASI perah ke dalam lemari pendingin pesawat.

2. Salah memilih jadwal keberangkatan

Bila selama ini Anda mempertimbangkan harga saat hendak memilih jadwal pesawat, kini saatnya mempertimbangkan jam tidur anak. Usahakan waktu penerbangan disamakan dengan jam tidur siang dan malam bayi.

Hal ini akan membantunya cepat terlelap di dalam pesawat. Selain itu, gunakan pakaian yang nyaman atau mungkin pakaian tidur. Hal ini akan memberikan stimulus pada anak untuk terlelap di pesawat.

3. Memaksa anak tidur

Jika anak tidak bisa tidur sepanjang perjalanan, sebenarnya Anda tak perlu memaksa ia tidur. Ruang sempit dan situasi pesawat yang tidak nyaman pasti akan sulit membuatnya tertidur.

Menyiapkan selimut, mainan, serta barang kesayangannya akan membantu anak untuk tetap tenang selama di pesawat. Berjalan-jalan sejenak di kabin pesawat juga bisa jadi pilihan untuk membuatnya tenang.

4. Tidak meminta bantuan pramugari untuk keselamatan bayi

Sebenarnya Anda tak perlu sungkan untuk bertanya perihal keselamatan bayi saat di pesawat, termasuk ketika pemasangan sabuk pengaman.

Memangku bayi bukan berarti Anda akan aman selama di pesawat, lho. Mintalah penjelasan kepada pramugari mengenai saat-saat darurat jika membawa bayi dalam pesawat.

Saat kadar oksigen di kabin menurun, misalnya, Anda harus memastikan diri sendiri aman sebelum menyelamatkan anak. Keselamatan penting juga untuk diingat ketika mengajak bayi naik pesawat. (Sumber: TabloidNova.com/Tabloid-Nakita.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com