SEMARANG, KOMPAS.com - Suatu tempat pasti memiliki nilai sejarah tersendiri. Kafe Tekodeko yang berlokasi di Kota Lama, Semarang, sudah beroperasi sejak bulan juni 2015. Artinya sudah satu tahun lebih kafe ini beroperasi.
Dahulu kafe ini pernah menjadi hotel, pabrik kusen, dan rumah pribadi di tahun 1800-an.
Menurut penuturan pengelola kafe, Ronny (25), Tekodeko dibangun tidak asal, karena ada konsultasi terlebih dahulu dari pakar konservator cagar budaya. Lalu mengajukan izin ke Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L).
(BACA: Menapaki Jejak Thomas Karsten, “Si Perancang Modernisme Semarang”)
Saat ini kafe yang berada di Jalan Letjen Suprapto 44, Kota Lama Semarang, sudah menjadi destinasi nongkrong wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama.
Dekorasi kafe yang memiliki konsep klasik zaman Kolonial Belanda ini memiliki dua lantai.
Lantai dasar ditujukan kepada pelanggan yang berkeluarga, dan lantai dua ditujukan untuk pelanggan usia remaja. Di lantai dua juga terdapat bagian outdoor dan indoor.
Menurut Roni, nama Tekodeko memberi kesan kepada pelanggan bahwa kafe ini juga bisa disebut rumah kopi.
"Sehingga seseorang yang datang untuk menikmati kopi bisa memberikan cerita tentang kafe ini kepada kerabat, teman, maupun relasi. Jadi orang tidak hanya menikmati kopi, namun sekaligus menikmati suasana dari Kota Lama Semarang," ujarnya. (Tribun Jateng/Faizal M Affan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.