Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Sorawolio yang Eksotis dan Penuh Misteri

Kompas.com - 22/12/2016, 11:36 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com - Bila Anda menuju ke Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, maka anda akan menemukan dua benteng kecil yang berdiri dengan tegak dan kokoh.

Kedua benteng tersebut jaraknya tidak terlalu berjauhan. Bagi masyarakat Kota Baubau, kedua benteng tersebut dinamakan Benteng Sorawolio yang sama-sama terbuat dari batu karang dengan perekatnya menggunakan putih telur ayam.

Kedua benteng tersebut ukurannya tidak teralu besar, mempunyai ketebalan sekitar satu meter dengan tinggi benteng tersebut mencapai sekitar 6-7 meter.

Seorang penjaga benteng, La Ade (50), mengatakan, kedua Benteng Sorawolio ini dibuat pada masa Sultan Buton XIX yakni Sultan Sakiyuddin Darul Alam pada tahun 1712-1750. Benteng tersebut berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan Belanda dan juga perampok.

“Dahulu ada yang tinggal di dalam benteng ini, namun sekarang sudah tidak lagi. Di dalam benteng terdapat kuburan yang sudah lama ada,” kata La Ade, Rabu (21/12/2016).

Di dalam kedua benteng terdapat tanah yang datar dengan ukuran yang tidak terlalu luas. Namun ada beberapa bagian dinding di Benteng Sorawolio kedua tersebut mengalami kerusakan akibat pohon yang hidup di atas benteng.

“Pernah suatu hari ketika saya lagi pergi ke daerah benteng, tiba-tiba saya melihat sosok yang besar tinggi dan hitam. Kemudian sosok tersebut mengangkat badan saya langsung dibuang dan dibanting di tanah,” ujarnya.

Memang, keberadaan pohon tua dengan batu benteng yang sudah dimakan usia menimbulkan daya magnet yang kuat serta penuh misteri terhadap benteng tersebut.

Walaupun demikian, lanjut La Ade, benteng tersebut tetap dikunjungi warga yang ingin melihat benteng dari dalam. Jarak kedua benteng tersebut sekitar 1 kilometer dari benteng utama Keraton Kesultanan Buton.

“Dulu ada masjid di dalam benteng ini. Karena dimakan usia, sekarang hanya sekarang hanya menyisakan batu tempat pijakan masjid saja,” ucap La Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com