Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Kulit Merana Saat Pelesir

Kompas.com - 18/07/2013, 18:51 WIB
Fira Abdurachman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kulit orang Indonesia yang terbiasa dengan cuaca dua musim akan mengalami kekeringan.

Eddy Karta, dokter spesialis kulit, menjelaskan saat sawar kulit yang bertugas melindungi kulit menjadi rusak, maka kulit dapat memberi gejala gatal bahkan sakit jika sudah mulai pecah pecah.

Lebih lanjut Eddy menekankan bahaya kulit kering lebih harus diwaspadai terutama bagi yang memiliki kulit sensitif atau memiliki gangguan kulit seperti dermatitis atau ekszema. "Psoriasis lebih mudah timbul," ujar Eddy kepada Kompas.com.

Berdasarkan literatur ilmu kedokteran, psoriasis adalah gejala penyakit kulit yang ditandai penebalan kulit kemerahan disertai timbulnya sisik keperakan. Di bawah sisik tersebut terjadi pendarahan kulit. Bila parah akan merambat ke seluruh badan dan mengancam jiwa.

Secara keseluruhan, gangguan kulit akibat cuaca ekstrem memang tidak mengancam jiwa atau mempengaruhi kesehatan tubuh. Gangguan kulit lebih mengganggu kenyamanan saat traveling. "Kondisi kulit yang rusak mudah membuat kualitas hidup orang menurun," kata Eddy Karta.

Menurunnya kualitas hidup antara lain rasa gatal yang akut akan mengakibatkan kulit mudah mengalami iritasi, luka, bahkan mengganggu kualitas tidur dan istirahat. Gangguan kulit juga biasanya akan mengganggu penampilan yang dapat mengurangi kepercayaan diri seseorang.

Berikut tips menjaga kesehatan kulit saat Anda traveling.

1. Gunakan perlengkapan kesehatan dan kecantikan kulit yang sesuai dengan cuaca. Baiknya membeli perlengkapan di negara tujuan, bukan di Indonesia. Beberapa perlengkapan standar untuk menjaga kesehatan kulit antara lain: body lotion atau pelembab, sabun, shampo, pembersih wajah, krem wajah, dan tabir surya.

Menurut Eddy Karta, dokter yang saat ini masih melanjutkan studi spesialis kulit di negara Kanguru, Australia ini, kandungan lotion atau krem di negara 4 musim memiliki kandungan yang berbeda dengan yang dijual di negara tropis. "Umumnya pelembab di negara 4 musim dengan kelembaban kurang adalah pelembab yang lebih mengandung minyak dan lebih lengket," jelas Eddy.

2. Jangan terlalu sering mandi dengan air hangat. Cuaca dengan kelembaban yang rendah akan membuat kulit menjadi kering karena banyak air tubuh yang terserap. Mandi air panas justru akan membuat kulit semakin kering.

3. Gunakan tabir surya dan pelembab saat keluar ruangan. Untuk yang tinggal lebih lama, gunakan perlengkapan kesehatan kulit yang sesuai dengan musimnya.

4. Perbanyak minum air putih. Hindari asupan makanan dan minuman yang mempengaruhi kelembaban kulit yaitu alkohol dan kopi termasuk rokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com