Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Bunaken Diwarnai Ego Sektoral

Kompas.com - 30/08/2013, 16:58 WIB
MANADO, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Provinsi Sulawesi Utara, Ronald Sorongan mengatakan, ego sektoral masih terjadi dalam pengelolaan Taman Nasional (TN) Bunaken di Kota Manado.

"Pengelolaan Bunaken berada di bawah dewan pengelola. Namun semua belum bersinergi. Masih terjadi ego sektoral, dan banyak yang bekerja setengah-setengah," katanya di Manado, Jumat (30/8/2013).

Dia mengatakan, pengelolaan TN Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Raja Ampat di Provinsi Papua berjalan bagus, walaupun bentuk pengelolaannya mengadopsi sistem yang dilakukan di Bunaken.

Menurut Ronald dalam wadah Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken (DPTNB) terdapat para pihak terkait lengkap dengan program kerja dan dana, namun pada implementasi pengamanan kawasan masih menggunakan patroli masyarakat.

"Kenapa harus dibuat patroli masyarakat. Kalau beban pengelolaan dibagi ke masing-masing pihak yang ada dalam DPTNB, tentu akan semakin ringan. Karena itu sangat diharapkan perlu adanya sinergitas para pihak terkait," katanya.

Dia mengatakan, penting juga mendapatkan perhatian serius dari pengelola adalah kunjungan wisatawan ke Bunaken, walaupun untuk anggaran operasional pengamanan kawasan dan dipungut dari tarif masuk.

Sebab, menurut Ronald, semakin banyak jumlah kunjungan wisatawan akan memiliki dampak lainnya terhadap daya dukung yang dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang.

"Harus ada pengaturan tentang kapasitas dukung taman nasional Bunaken sehingga bebannya tidak berat. Selain itu, semua pihak harus taat terhadap zonasi TN Bunaken apakah itu menyangkut zona inti, zona pemanfaatan dan zona lainnya," katanya.

Para pihak yang masuk dalam pengelolaan TN Bunaken yaitu keterwakilan forum masyarakat, pemerintah pusat serta pihak swasta, Pemerintah Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, kepolisian, pemerintah provinsi, dinas pariwisata, dinas perikanan dan kelautan serta akademisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com