Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melestarikan Ornamen Motif Dayak lewat Ukiran Perisai

Kompas.com - 15/09/2013, 15:04 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com — Suara entakan palu silih berganti menempa pahat ukir pada sebilah papan, sedikit demi sedikit bilah papan yang semula mulus itu pun sudah mulai berbentuk. Sulur panjang melengkung, bentuk lingkaran, dan ornamen khas motif dayak lainnya pun mulai tergambar di bilah tersebut.

Aneka corak yang mereka bentuk tersebut merupakan hasil kreasi gambar motif yang mereka tuangkan dalam wadah sebilah papan, yang akan menjadi hiasan perisai.

Begitulah secuil gambaran aktivitas para perajin ukiran perisai saat mengikuti kegiatan bimbingan teknis diversifikasi produk kerajinan ukiran perisai, bertempat di Parauaman Dayak Salako, sebuah rumah yang menjadi tempat berkumpulnya warga Dayak Salako yang bermukim di Kelurahan Nyarumkop, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (14/9/2013).

Perisai merupakan salah satu alat pertahanan tradisional yang zaman dulu digunakan sebagai tameng dalam menghadapi musuh. Saat ini perisai lebih difungsikan sebagai pernak-penik hiasan dengan corak khas motif Dayak yang tergambar dalam perisai. Beragam ukuran perisai dijadikan hiasan, mulai dari yang kecil berukuran setengah meter, hingga yang besar berukuran satu setengah meter.

Sejak Jumat (13/9/2013) pagi, para perajin yang jumlahnya 20 orang ini mengikuti bimbingan tersebut. Kegiatan yang dimediasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat ini mendatangkan instruktur khusus dari Bandung, yaitu Andry Masri, seorang dosen desain produk yang mengajar di ITENAS Bandung.

Ketua Kelompok Perajin Ukir Kayu, Andreas Aan, menjelaskan bawa kegiatan ini merupakan sebuah langkah awal dalam mengembangkan produk ukiran yang pernah mereka buat. Dalam kegiatan bimbingan tersebut, peserta diajarkan cara memadukan teknologi modern menggunakan aplikasi komputer dan diterapkan dengan cara tradisional dalam menghasilkan produk ukiran.

"Selama ini kita selalu menggunakan desain motif yang sudah ada atau mengunduh dari internet. Nah, melalui bimbingan ini, kita coba belajar menggunakan aplikasi Corel Draw, belajar membuat gambar kreasi sendiri. Jadi mereka bisa mengembangkan motif kreasi yang mereka ciptakan," kata Aan.

Menurut Aan kegiatan ini diselenggarakan karena kebutuhan pasar akan perisai di mana berdasarkan pameran Inacraf tahun 2012 di Jakarta, permintaan kerajinan perisai motif Dayak sangat tinggi. "Awalnya, kelompok perajin ini membawa Tangkin, salah satu senjata tradisional Dayak, tapi peminatnya kurang. Sedangkan perisai yang kami bawa dalam Inacraf kemarin habis terjual. Bahkan kami sempat dapat banyak order, tapi karena barang belum mencukupi, sampai sekarang order tersebut belum bisa kami penuhi," kata Aan.

Koordinator kegiatan, Yohanes Rudi, yang juga merupakan Kepala Seksi Sarana Industri di Disperindag Provinsi Kalimantan Barat menjelaskan, dengan terselenggaranya kegiatan bimbingan ini, diharapkan adanya perubahan pola pikir perajin ukiran kayu yang selama ini masih berfokus pada motif yang ada.

"Selama ini mereka hanya bikin motif yang itu-itu saja, kita coba ubah pola pikirnya, mereka rata-rata bisa menggambar sendiri motif kreasi. Nah, dari situ mereka diajarkan menggambar dengan aplikasi Corel Draw yang diajarkan oleh instruktur,” papar Rudi.

Para peserta awalnya sempat bingung dengan penerapan teknologi tersebut. Agustinus, salah satu peserta mengaku perlu penyesuaian dengan ilmu baru yang mereka dapatkan tersebut. "Ini masih penyesuaian, karena belum terbiasa, kami biasanya hanya pakai pisau cutter atau pakai atat penoreh getah. Sekarang diajarkan pakai alat-alat pahat, jadi harus penyesuaian dulu, sambil belajar gambar pakai komputer," katanya.

Agustinus dan peserta lainnya mengaku senang dengan adanya kegiatan bimbingan tersebut, selain mereka mendapatkan ilmu baru dalam menggunakan alat ukir, mereka juga semangat bisa membuat motif sendiri dari aplikasi Corel Draw yang diajarkan instruktur, serta bisa melestarikan motif khas Suku Dayak.

Kegiatan bimbingan ini rencananya akan diselenggarakan selama 5 hari mulai 13 hingga tanggal 17 September 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com