Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Berbasis Air Prospek Masa Depan

Kompas.com - 24/09/2013, 18:13 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanfaatan air dalam pariwisata memang memiliki efek yang tak sepele. Bahkan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kian giat mengembangkan pariwisata berbasis air tersebut.

"Kami sangat menghargai jika usaha pariwisata berbasis lingkungan, air juga. Kita pemerintah pusat berkepentingan mengembangkan laut juga marine in land seperti danau dan sungai," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kemenparekraf  I Gede Pitana dalam Seminar Nasional Kepariwisataan di Gedung Sapta Pesona, Selasa (24/9/2013).

Dalam seminar yang mengangkat tema "Membangun Pariwisata, Melestarikan Air" tersebut dihadiri oleh pembicara dari kalangan akademisi dan praktisi pariwisata. Para pembicara yakni Azril Azahari dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, Bet El Silisna Lagarense dari Politeknik Negeri Manado, Raka Dalem dari Universitas Udayana Bali, dan Winarto dari PT Pembangunan Jaya Ancol.

Bet mengatakan pengelolaan pariwisata berbasis air terlihat dari pembangunan Manado Waterfront Development. Di sepanjang garis pantai Manado, dahulu merupakan hanya pinggir pantai biasa. Tak banyak aktifitas yang dapat dilakukan di sana.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS Para peserta lomba perahu Musi Triboatton 2012 mulai mendayung di lokasi start di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Pendopo Barat, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Senin (26/11/2012). Lomba diikuti 10 tim dalam dan luar negeri. Kegiatan itu merupakan lomba pertama di dunia yang menyusuri sungai dengan tiga jenis perahu sekaligus yakni kano, tradisional, dan rafting. Selain sebagai acara olahraga, lomba juga digelar untuk mempromosikan pariwisata.
Namun setelah dilakukan reklamasi pantai, kawasan pantai kini menjadi salah satu obyek wisata bagi masyarakat lokal maupun pendatang.

"Sekarang kawasan ini jadi tempat rekreasi. Banyak orang lokal yang memanfaatkan tepi pantai untuk pariwisata dan rekreasi. Juga wisatawan yang datang ke Manado. Jadi secara tidak langsung pembangunan Manado Waterfront Development disediakan untuk orang lokal," kata Bet.

Pemanfaatan tepi pantai juga terjadi di Jakarta, yakni pengelolaan taman wisata Ancol Taman Impian. Pengelolaan wisata berbasis air yang dilakukan Ancol, Winarto mengatakan salah satunya dengan membangun penginapan menghadap langsung ke laut.

"Wisata berbasis air bisa digali dengan membangun penginapan menghadap ke laut. Putri Duyung yang ada di Ancol itu setiap akhir pekan selalu penuh. Okupansi penuh setiap Kamis, Jumat, Sabtu," ujar Winarto.

Padahal, lanjutnya, harga penginapan dalam satu malam terbilang tidak murah. "Ada yang dua juta, delapan juta semalam," katanya.

Selain itu, sambung Winarto, beberapa unit wisata yang ada di Ancol pun berbasis air laut. Seperti Ocean Dream Samudera, pantai, Seaworld, Pulau Bidadari, dan Epicable Park.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan menggunakan perahu saat mengunjungi Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Objek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Meski pengelolaan pariwisata berbasis air dinilai sebagai suatu prospek di masa datang, Raka Dalem mengatakan, jangan lupa diiringi dengan pelestarian. Misalnya saja pengolahan air limbah yang dihasilkan penginapan dan restoran, serta menjaga laut agar tak menjadi tempat sampah.

"Jika pariwisata telah dikelola dengan baik, itu dapat mengentaskan kemiskinan. Masyarakat bisa mencari nafkah dari situ," tambah Raka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com