Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berenang dengan Lumba-lumba di Pantai Cahaya

Kompas.com - 19/04/2014, 11:14 WIB
FEISAL  Hardi tidak pernah mengira, jalan kampung di sepanjang pedesaan di Desa Klampok, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, adalah satu-satunya jalan untuk mencapai ke obyek wisata paling komplet di Jateng, yakni The Sea Pantai Cahaya, Sendang Sikucing.

Jalan kampung sepanjang 1,5 kilometer itu merupakan jalan berbatu dan berpasir, menembus keheningan desa. Rumah penduduk sederhana dan permukiman khas kampung nelayan di kawasan pantai utara (pantura) Jawa menjadi teman perjalanan.

”Obyek wisata Pantai Cahaya sangat dikenal wisatawan di luar Jateng. Jika tidak gara-gara menawarkan terapi lumba-lumba, tentu orang akan malas mendatangi Pantai Cahaya. Jalan ini tidak layak sebagai infrastruktur menuju kawasan wisata,” tutur Feisal (20), wisatawan asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Papan penunjuk jalan, baik ke Pantai Cahaya maupun ke Pantai Sendang Sikucing, amat sederhana. Papan dari kayu itu hanya ditempelkan di pohon di sepanjang jalan, tetapi cukup membimbing wisatawan yang hendak ke Pantai Cahaya.

Pantai Cahaya adalah obyek wisata andalan Pemerintah Kabupaten Kendal. Obyek wisata ini tak sepenuhnya dikelola oleh pemkab, tetapi dikelola oleh PT Wersut Seguni Indonesia (WSI). PT WSI menjadi lembaga konservasi mamalia pertama di Indonesia, khususnya lumba-lumba, sejak 1999.

”Lembaga ini awalnya bergerak dalam bidang penangkaran lumba-lumba. Seiring dengan waktu, penangkaran itu akhirnya dibuka untuk umum, menjadikan perpaduan antara keindahan pantai alami dan binatang supaya masyarakat turut menikmati,” ujar Deni Charso, pengelola Pantai Cahaya, beberapa saat lalu.

Adanya pertunjukan lumba-lumba di Pantai Cahaya boleh jadi membuat obyek wisata pantai ini yang paling lengkap wahananya di pantura Jateng. Bahkan, menurut Feisal, kemungkinan paling lengkap di pantura Jawa.

Pasalnya, kalau wisata pantai selama ini hanya mengandalkan pemandangan alam semata, ternyata di Pantai Cahaya pengunjung bisa bermain air laut, berjalan-jalan di pasir pantai, sekaligus menyaksikan pentas lumba-lumba.

Pengunjung lain, Wiratmo, mengatakan, keluarganya paling suka datang ke Pantai Cahaya pada sore hari, menjelang terbenamnya matahari. Kebetulan untuk menjangkau obyek wisata ini tidak terlalu jauh dari Semarang.

”Anak-anak suka melihat terbenamnya matahari dari gazebo yang tersedia di balkon penginapan di Pantai Cahaya. Menikmati matahari tenggelam sambil duduk di kursi malas yang dinaungi payung pantai,” ujar pria yang bekerja di perusahaan swasta ini.

Dia menyarankan, sebaiknya datang ke pantai untuk menikmati matahari tenggelam jangan saat musim hujan. Risiko terlalu besar untuk tidak selalu mendapatkan pemandangan yang unik dan menarik seiring hujan kerap turun pada sore hari. Pada musim hujan, sore kerap berkabut.

Sementara satu-satunya alat transportasi untuk menuju ke Pantai Cahaya baru tersedia dua pilihan, yakni menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan bermotor.

Pantai ini terletak di Rowosari, yang bisa ditempuh dari Kota Semarang lebih kurang satu jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Lokasi obyek wisata ini mudah dijangkau karena berada di jalur pantura. Pengunjung dapat menuju ke Pantai Cahaya melalui dua pintu, yakni bisa lewat jalan di ujung jalan lingkar Weleri, Kendal, atau dari pintu gerbang setelah masuk kota Weleri.

Terapi lumba-lumba

Untuk memasuki The Sea Pantai Cahaya, pengunjung cukup membayar tiket Rp 2.000 per orang. Obyek wisata ini dikembangkan dengan konsep terpadu antara hiburan, kenikmatan bermain di pantai, serta belajar dan mengenal lebih jauh kecerdasan binatang yang bernama lumba-lumba.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com