"Peluang wisata MICE tersebut terbuka bagi seluruh daerah di Indonesia, sebab masing-masing daerah memiliki potensi wisata yang unik," kata Kepala Badan Pengembangan Pariwisata Kemenparekraf, Gde Pitana di sela-sela "Lokakarya Kurikulum Pariwisata" di Nusa Dua, Bali, Selasa (29/4/2014).
Pitana mengatakan memang selama ini yang terkenal untuk kunjungan wisata MICE ada di daerah Bali, Jakarta dan Bandung. Namun daerah lain peluang tersebut bisa diraih jika daerah bersangkutan memiliki semangat untuk mendatangkan wisata MICE.
Menurut Pitana, wisatawan MICE itu diselenggarakan pada musim turun kunjungan (low session), sehingga dengan demikian hotel-hotel tetap eksis dan karyawan pun tidak merasa khawatir dengan penghasilannya.
"Kami mendorong pemerintah daerah untuk membangun fasilitas memadai untuk kunjungan MICE. Wisatawan yang datang tidak saja yang melakukan pertemuan atau konferensi, akan tetapi semua keluarganya pasti ikut menjadi turis," ucapnya.
"Kami rasa semua daerah sudah melakukan kunjungan wisatawan, terbukti semua daerah melakukan promosinya lewat daerah-daerah potensial, seperti Jakarta dan Bali," kata mantan Kadis Parda Bali itu.
Pitana melanjukan memang Bali sebagai gerbang kunjungan wisatawan, karena itu Pulau Dewata juga dijadikan ajang untuk mempromosikan daerahnya. "Terbukti dengan promosi lewat Bali, daerah bersangkutan sudah semakin banyak dikunjungi wisatawan asing. Karena wisatawan asing masih banyak ingin mengunjungi obyek wisata selain Bali," kata Pitana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.