Gubernur Jateng Usul Transportasi Gratis ke Desa Wisata

"Perlu dipikirkan agar usaha masyarakat di sekitar Borobudur semakin berkembang, misalnya disediakan alat transportasi gratis dengan desain yang unik untuk mengantarkan para turis dari kompleks Candi Borobudur ke kawasan sekitar," katanya di Magelang, Jumat (19/9/2014).

Ganjar mengatakan hal tersebut dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, Steven Timissela, pada pembukaan Borobudur Community Expo dalam rangkaian Gempita Borobudur 2014 di lapangan parkir Candi Borobudur.

Menurut gubernur, melalui layanan gratis tersebut, wisatawan bisa diantar ke desa wisata atau tempat penjualan suvenir dan lain-lainnya. "Yang penting transportasi ini tidak mengganggu turis yang ingin menikmati keindahan Candi Borobudur, termasuk umat Buddha yang ingin malakukan ritual keagamaan," katanya.

"Ini hanya contoh, bisa jadi ada solusi lain yang lebih jitu. Mari lanjutkan kebersamaan dan sinergi dalam seni budaya bangsa agar tetap lestari dan mengembangkan Borobudur tetap sebagai ikon wisata Jateng yang semakin dicintai wisatawan dalam dan luar negeri," sambungnya.

Sebagai pewaris Candi Borobudur, lanjut Ganjar, sudah semestinya tidak sekadar senang dan bangga melainkan harus bisa memelihara dan memberdayakan potensi yang ada sehingga bisa berdayaguna.

"Sangat banyak potensi yang ada di sini, usaha kerajinan tangan, kelompok kesenian, kuliner, dan duta wisata. Potensi ini harus diberdayakan agar menjadi tujuan para turis yang muaranya bukan hanya berdampak positif bagi pendapatan asli daerah tetapi yang paling penting adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," katanya.

Pada rangkaian pembukaan Gempita Borobudur tersebut juga dilakukan karnaval budaya dari Pondok Tingal menuju lapangan parkir Candi Borobudur. Kirab diikuti sebanyak 25 kontingen yang menampilkan berbagai potensi masyarakat di kawasan Borobudur.