Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Kulminasi Matahari di Pontianak

Kompas.com - 27/01/2015, 22:07 WIB
KOTA Pontianak, ibukota Provinsi Kalimantan Barat, merayakan fenomena unik berupa Kulminasi Matahari setiap dua tahun sekali yaitu 21-23 Maret dan 21-23 September. Ketika ini terjadi, bayangan benda di Pontianak seakan menghilang dan telur pun bisa berdiri tegak. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak kemudian mengemasnya menjadi acara Pesona Kulminasi Matahari yang diselenggarakan pada tanggal yang sama setiap tahunnya di Tugu Khatulistiwa.

Pesona Kulminasi Matahari mengajak siswa-siswi sekolah dan pengunjung untuk mengikuti lomba menegakkan telur. Kulminasi Matahari menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat sehingga bisa membuat telur berdiri tegak di titik nol derajat. Lomba diadakan guna mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Kota Pontianak memiliki potensi yang unik.

Titik Kulminasi Matahari merupakan fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi Matahari tepat berada di atas kepala sehingga bayangan benda-benda di permukaan bumi tidak tampak. Inilah yang terjadi pada bayangan Tugu Khatulistiwa Pontianak selama beberapa detik. Demikian pula dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.

Saat Kulminasi Matahari terjadi, ratusan pengunjung rela berada di tengah-tengah teriknya Matahari demi mengabadikan momen ini. Di depan Tugu Khatulistiwa disiapkan alat deteksi kulminasi berupa besi bulat sepanjang dua meter yang dihubungkan dengan dua rangkap kaca cembung. Alat ini berfungsi menangkap sinar Matahari dalam satu titik yang panasnya mampu menyulut sumbu mercon.

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dilalui garis khatulistiwa. Kejadian titik kulminasi serupa bisa ditemui juga di Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, dan Somalia, semuanya di Afrika. Di Amerika Latin garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Ekuador, Peru, Columbia dan Brazil.

Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa yaitu Kota Pontianak sehingga kota ini begitu istimewa. Pada 1928, seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda melakukan ekspedisi internasional ke Pontianak dan menentukan titik garis khatulistiwa. Pada tahun yang sama kemudian tugu dibangun berbentuk tonggak anak panah. Pada tahun 1990, tugu mengalami renovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran yang lebih besar dari tugu aslinya.

Hasil pengukuran oleh tim BPPT menunjukkan bahwa Tugu Khatulistiwa saat ini berada pada posisi 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara dan 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur. Sementara posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik ternyata melewati taman atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari arah tugu saat ini. Di tempat itulah kini didirikan patok sederhana yang terbuat dari pipa-pipa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com