Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oram Sasadu, Pesta Penuh Mistis

Kompas.com - 16/05/2015, 17:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis

TELUK JAILOLO, KOMPAS.com - Tua, muda, dan para wisatawan larut dalam ritual Orom Sasadu di Desa Gamtala, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara. Sebagian ikut menari dalam ritual ucapan syukur, yang dulunya berbau mistis.

Orom Sasadu adalah ritual ucapan syukur Suku Sahu atas berkat dari Sang Pencipta saat panen. Ritual makan bersama itu digelar di rumah adat Sasadu dua kali dalam setahun.

Ketua Suku Sahu Thomas Salasa menjelaskan, ritual pertama biasanya digelar bulan Januari setelah selesai menanam. Dalam ritual itu, hanya digelar makan kecil yang tidak melibatkan banyak orang.

Setelah panen, baru digelar makan besar. Biasanya digelar bulan Agustus. Namun, ritual itu diputuskan digelar pada Jumat (15/5/2015) malam, agar menjadi bagian dari acara Festival Teluk Jailolo (FTJ).

Malam itu digelar ucapan syukur untuk hasil panen cengkeh. Sebagian peserta makan bersama adalah tamu FTJ. Beberapa diantaranya warga negara asing. Biasanya, mereka yang bisa duduk di dalam rumah Sasadu hanya yang sudah melakukan ritual potong gigi.

Orom Sasadu dibuka oleh ketua adat. Setelah Thomas berbicara dengan bahasa Sahu, hidangan dipersilahkan dicicipi. Kali ini, disajikan berbagai makanan seperti nasi kembar, ikan, sup, dan sayuran. Mereka yang hadir diwajibkan mencicipi minuman ciu khas Halmahera.

Di tengah makan bersama itu, musik khas Suku Sahu dimainkan. Hanya ada dua alat musik, yaitu tifa dan gong. Biasanya, ditarikan juga tarian suku Sahu, Sara Dabi-dabi dan Legu Salai.

Tarian Sara Dabi-dabi, kata Thomas, adalah tarian penjemputan Sultan. "Kalau Sultan Ternate turun ke desa-desa, tarian itu untuk menyambut. Kalau tarian Legu Salai bertalian (selalu ada) dengan Orom Sasadu," kata Thomas.

Malam itu, para tamu tanpa canggung ikut menari. Mereka berjoget berusaha menirukan tarian yang dibawakan seorang perempuan.

KOMPAS IMAGES / VITALIS YOGI TRISNA Para ibu mempersiapkan nasi cala untuk upacara Orom Sasadu di Desa Gamtala, Halmahera Barat, Kamis (16/5/2013). Orom Sasadu merupakan upacara adat khas Halmahera Barat yang dilakukan sebagai tanda syuku atas hasil panen.

Berbau mistis

Dahulu, Orom Sasadu digelar selama 7 hari 7 malam. Jika ingin lebih singkat, lama ritual mesti ganji, yaitu 7 hari 7 malam, 5 hari 5 malam, 3 hari 3 malam, atau hanya sehari semalam.

Ada keunikan dalam ritual itu yang diceritakan para orang tua. Selama berpesta 7 hari 7 malam, mereka tidak pernah ngantuk, tidak pernah kenyang walaupun makan terus menerus, tidak pernah mabuk meskipun menenggak ciu.

"Dulu ada piring antik. Anehnya, makanan yang ditaruh di piring antik itu tidak pernah basi walaupun sudah berhari-hari. Ritual 7 hari 7 malam dulu terakhir digelar 1963. Saya sudah ikut dulu. Piring antik masih ada waktu itu," cerita Thomas.

Thomas mengatakan, dahulu para leluhurnya belum memeluk agama. Mereka percaya, dengan menggelar ritual Orom Sasadu, hasil panen selanjutnya akan terus berlimpah. Namun setelah itu, ritual dipersingkat.

"Sekarang warga Suku Sahu banyak yang jadi pegawai negeri, guru, jadi digelar semalam aja. Kalau dulu kan orang berkebun. Setelah makan bersama berhari-hari, mereka berkebun lagi," kata Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com