Menikmati Xi'an dari Atas Tembok Kota

KOMPAS.com - Atas tembok kota adalah atraksi yang sayang untuk dilewatkan saat melancong ke kota Xi'an, Tiongkok. Apalagi di Indonesia tidak ada atraksi tembok kota. Setelah masuk ke dalam tembok dan naik ke atasnya, ternyata bangunannya lebar.

Ada sensasi sendiri ketika berada di atasnya. Rasanya menjadi dekat dengan langit birunya Tiongkok. Pemandangan sekitarnya jauh lebih lebar.

Sejauh mata memandang tampak pemandangan kota Xi’an, baik bagian kota lama maupun kota baru, menjadi jauh lebih gemerlap. Sejajaran mata terlihat atap bangunan gedung di kota lama dengan arsitek khas rumah Tiongkok. Ubun–ubun kepala terasa lebih panas karena teriknya matahari langsung sampai di atas kepala.

Karakter bebatuan yang membangun bangunan tembok sejauh 14 kilometer ini berwarna hitam dan lumayan besar. Di kaki, batu-batuan yang ditapaki terasa sangat kokoh dan kuat. Di antara jalan di atas tembok kota juga terdapat beberapa bangunan rumah khas Tiongkok. Ke semuanya adalah peninggalan Dinasti Ming sekitar tahun 1370.

Untuk masuk ke dalam tembok kota Xi’an, para pengunjung harus membayar tiket masuk seharga 54 Yuan atau sekitar Rp 110.000 . Pengunjung domestik maupun turis mancanegara dikenakan harga tiket yang sama.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Pemandangan dari atas tembok kota Xi'an

Ternyata tak hanya jalan kaki, banyak atraksi atau kegiatan mengasyikkan yang bisa dilakukan pengunjung di atas tembok kota Xi’an. Untuk bersantai, para pengunjung bisa cukup hanya menikmati pemandangan kota Xi’an. Sambil duduk dan berbincang di pelataran rumah di atas tembok kota.

Di kota ini komunitas pelari atau Xi’an runner community juga memaksimalkan tembok kotanya sebagai jalur lari. Mereka biasa lari bersama pada Rabu sore sampai malam. Lumayan kan, jalur panjangnya akan banyak menguras keringat.

Pengelola juga menyediakan jasa penyewaan sepeda. Satu hari dikenakan harga 40 sampai 60 Yuan atau setara dengan Rp 80.000 sampai Rp 120.000. Selain olahraga, bersepeda di atas tembok kota juga memudahkan pengunjung mengelilingi kota yang sarat dengan peninggalan sejarah ini. Bersepeda bisa juga sebagai ajang kebersamaan dengan sesama teman, kerabat, dan keluarga.

Yang pasti, tembok kota ini merupakan latar yang bagus untuk foto diri. Mulai selfie, foto bersama, sampai foto pre wedding. Bisa dengan puas mulai dari matahari terbit sampai tenggelam.

Sebenarnya tembok ini memiliki 18 pintu atau gerbang. Namun tak semua bisa dimasuki oleh pengunjung. Sesuai arah mata angin, tembok kota Xi’an memiliki 4 pintu atau gerbang utama. Jalan yang melintasi keempat gerbang ini sekarang sebagai jalur lalu lintas kendaraan umum dan pribadi di kota ini. Dari gerbang inilah para pengunjung diperbolehkan masuk dan menikmati tembok kota.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Salah satu rumah kuno di atas tembok kota Xi'an

Semua gerbang akan terhubung satu sama lain. Jadi masuk dari manapun akan sama saja. Gerbang yang paling digemari para turis biasanya gerbang Yongning. Gerbang ini posisinya paling dekat dengan pusat kota atau Bell Tower, ikon kota Xi’an yang merupakan salah satu pagoda tua.  

Dari atas tembok bisa dibayangkan bagaimana fungsi tembok kota pada masa silam. Para prajurit pada saat itu bisa dengan leluasa memantau segala pergerakan yang terjadi baik di dalam maupun luar kota Xi’an.

Maklum, pada masa kejayaan dinasti di Tiongok, banyak intrik dan perang yang harus dilewati untuk mempertahankan kerajaannya. Jadi, keamanan menjadi isu utama. Beruntungnya adalah Tiongkok masih bisa dan mampu menjaga peninggalan sejarahnya yang usianya sampai ratusan dan ribuan tahun.