Sapta Nirwandar dalam diskusi bertema "Dollar Menguat, Bagaimana Pariwisata Kita?" di Jakarta, Selasa (29/9/2015) petang, mengatakan riset terbaru UNWTO menunjukkan sektor pariwisata pada Januari hingga April tahun ini terus tumbuh dengan peningkatan mencapai empat persen.
"Hampir semua wilayah mengalami pertumbuhan pariwisata. Prospek untuk Mei sampai Agustus juga diperkirakan tetap bagus dengan hampir 500 juta turis melakukan perjalanan wisata dalam empat bulan itu," kata mantan Wamenparekraf itu.
Hal itu, menurut Sapta, menjadi salah satu indikasi bahwa pariwisata belum terdampak signifikan oleh perlambatan ekonomi global bahkan bisa tumbuh di tengah kondisi yang sulit tersebut.
Oleh karena itu, Sapta menyarankan agar seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia kreatif menggarap sektor tersebut.
Selain itu, Sapta menyarankan agar pemerintah meminimalisir kebocoran devisa pariwisata dengan menggarap secara optimal pariwisata domestik.
Kreatif
Pada kesempatan yang sama praktisi pariwisata Anton Thedy mengatakan saat ini industri harus berani melakukan short cut yang kreatif dan inovatif tanpa harus mengeluh dan mengandalkan bantuan pemerintah. "Bisnis itu kreatif, jangan mengeluh atau menunggu insentif pemerintah. Saat dollar mahal jangan jual dollar, jual rupiah," katanya.
Selain itu, pelaku industri pariwisata juga bisa menjalin kerja sama antar mereka untuk memberikan insentif kepada wisatawan sehingga paket wisata semakin menarik.
Anton yakin sektor pariwisata masih akan terus tumbuh dan memiliki prospek yang cerah ke depan. "Kita lihat belum ada PHK di sektor pariwisata, saatnya kita semua harus kreatif," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.