"Selama dua hari di sini ternyata potensi wisata di Banyuwangi bisa menjadi daya tarik wisatawan Swedia khususnya alamnya yang sejuk serta kotanya yang cukup menarik. Nanti kita akan intensifkan promosi pariwisata Banyuwangi di Swedia sehingga nantinya banyak turis asing yang akan ke Banyuwangi," kata Dubes Bagas.
Selain itu Bagas juga melihat potensi kopi Banyuwangi bisa dikembangkan di Swedia karena kualitas serta mutu yang cukup tinggi. "Potensi kopinya luar biasa, tinggal kemasannya dibuat menarik supaya bisa tembus pasar internasional," ujarnya.
Sejak tahun 2011, menurut Bagas, Indonesia dan Swedia memiliki hubungan yang erat di bidang ekspor impor. Sejumlah produk asal Indonesia yang diekspor ke Swedia antara lain, kopi, teh, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, karet, alas kaki, pakaian, elektronik dan alat permainan.
Sementara impor RI dari Swedia berupa hitech yang berwawasan lingkungan seperti, teknologi panas bumi dan hydro power. Swedia pun, tambah Dubes Bagas, menjadi salah satu investor terbesar ke Indonesia dengan nilai investasi Rp 23,8 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.