Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Maranggi Legendaris di Cianjur Ini Terjual 3.000 Tusuk Setiap Hari, Ini Rahasianya...

Kompas.com - 29/02/2016, 16:09 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com - Selain terkenal dengan berasnya, Cianjur memiliki kuliner khas sate yang berbeda dengan Madura. Daerah dataran tinggi tersebut terkenal dengan sate Maranggi yang menggunakan daging sapi.

Salah satu sate maranggi yang melegenda di Cianjur ialah Sate Maranggi Sari Asih, pusatnya terdapat di kabupaten Cianjur. Sekitar lima kilometer dari puncak Bogor, melewati Pasar Cipanas, tepatnya setelah pertigaan Jalan Raya Pacet, Cipendawa, Kabupaten Cianjur.

Tempat yang berawal dari saung sederhana ini sempat berpindah-pindah tempat di sekitar pertigaan Pacet. Untuk menjaga kualitasnya, puluhan sate dibakar di atas arang dan tungku tradisional.

Walau seperti itu, saat ini Sate Maranggi Sari Asih telah menempati dua kavling ruko untuk menampung pelanggan setianya. Mobil dan motor berpelat F dari Bogor, B dari Jakarta, dan D dari Bandung pun memenuhi parkirannya.

Penampilannya seperti sate maranggi pada umumnya, namun dalam satu hari bisa menghabiskan lebih dari 3000 tusuk. Memiliki dua menu, yaitu sate maranggi tanpa lemak dan menggunakan lemak. Anda dapat menyantapnya menggunakan nasi, atau ketan bakar sebagai pendamping khas sate maranggi.

Satu tusuk sate meranggi tanpa lemak dihargai Rp 3.500, sedangkan untuk yang menggunakan lemak cukup Rp. 2500. KompasTravel mencicipi satu porsi campur sate maranggi bersama satu balok ketan bakar.

Sate pun dihidangkan di atas piring dengan balutan daun pisang. Tersedia sambal oncom di masing-masing meja sebagai saus pelengkap. Pegawainya pun akan berkeliling memberikan teh hangat, yang sangat cocok diminum di tengah dinginnya cuaca Cianjur

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Sate Maranggi Sari Asih yang beroprasi 24 jam, masih menggunakan cara tradisional untuk memasaknya. Tepatnya berada di Jalan Raya Pacet, Cipendawa, Kabupaten Cianjur.
Asap tipis pun mengepul seketika, saat KompasTravel menguyur sambal oncom ke sate yang baru diangkat dari pembakaran. Saat mencobanya, rasa manis nan gurih dari potongan daging tebal sate maranggi, bercampur pedas dan asinya sambal oncom tersebut terasa istimewa.

Selain tebal, dagingnya tidak terasa keras, apalagi pilihan sate berlemak akan menambah gurihnya daging dan empuk saat digigit.

Satu balok ketan yang kering di luar namun lembut di dalam, membuat cita rasa khas kuliner ini semain terasa. Ketannya pun cocok untuk dicampur sambal oncom dengan paduan asin dan pedas.

Eman, sang pemilik merupakan saudara dekat dari Haji Masykur, orang yang sembilan tahun lalu mendirikan Sate Maranggi Sari Asih. “Satu hari bisa lebih dari 3.000 tusuk sate, kalau daging saya gak bisa itung. Sedangkan ketannya sekitar 500 balok,” ujarnya.

Yusuf, salah satu pelanggan yang ditemui KompasTravel saat berkunjung ke kedai ini, Minggu (21/1/2016), mengaku merupakan langganan Sari Asih sejak bertahun-tahun.

“Saya langganan sudah bertahun-tahun lalu, sejak sebelum nikah. Rasanya sih enak, Cuma yang beda dagingnya gak nanggung, besar-besar. Oncomnya juga gak manis kaya yang lain, di sini pedas asin rasanya pas,” ujar Yusuf yang datang bersama keluarga.

Jika Anda ingin mampir ke sini, jangan khawatir masalah waktu. Kedai yang memiliki 25 karyawan ini buka 24 jam nonstop. Namun, yang penting untuk diperhitungkan ialah pengalihan arus kendaraan di puncak.

Jika Anda ingin berkunjung lewat puncak pada akhir pekan. Biasanya pagi hari jalan dibuka untuk arah Jakarta menuju Cianjur atau Bandung, hingga pukul 10.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com