Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Langka, Pisang Bakar Khas Semarang Ini Eksis Lebih dari Setengah Abad

Kompas.com - 13/04/2016, 08:09 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kuliner merupakan salah satu tujuan orang bepergian ke suatu kota, salah satunya Semarang. Selain kuliner tersohornya seperti lumpia, tahu gimbal, dan bandeng presto, Semarang memiliki olahan pisang bakar yang unik.

Sebutannya Pisang Plenet, dalam istilah orang Jawa sendiri, plenet adalah menekan sesuatu hingga pipih. Maka sudah terbayang pisang plenet merupakan pisang yang berbentuk pipih.

Pisang bakar identik dengan kuliner “street food” yang bisa Anda temui di pinggir jalan yang menyajikan kuliner malam. Meski begitu pisang plenet khas Semarang ini sudah sulit ditemui di Semarang. Jika ditelusuri hanya tinggal beberapa saja yang bertahan dan menjadi incaran para penikmat kuliner.

Anda bisa menemukan kuliner legendaris ini di tiga tempat Semarang, Jalan Pemuda barisan ruko Mall Sri Ratu, Jalan Gajah Mada, dan kawasan kuliner Pasar Semawis. KompasTravel pun menyambangi salah satu tempat pisang plenet yang tersohor di Semarang, yaitu kawasan jajanan Pasar Malam Semawis di Pecinan Semarang, pisang plenet di sini telah ada sejak tahun 1960.

Pisang plenet Pak Tuko berada di jejeran tenda kuliner Semawis. Pisang plenet ini dijajakan masih dengan menggunakan gerobak tradisional, lengkap dengan tungku pembakaran arang. Asap pisang yang mengepul ke jalanan seperti mengajak para pejalan kaki untuk mampir ke gerobak tersebut.

Kini pisang plenet Pak Tuko dikelola oleh generasi ketiga atau para cucu dari Pak Tuko, sang pelopornya. Tris Sugianto, salah satunya, mengatakan bahwa kakeknya dahulu merupakan pelopor kuliner tersebut yang kini jadi salah satu kuliner khas Semarang.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Pisang plenet khas Semarang ini sudah sulit ditemui di Semarang. Jika ditelusuri hanya tinggal beberapa saja yang bertahan, dan menjadi incaran para penikmat kuliner.

Ia menggunakan pisang kepok jawa sebagai bahan baku utama pisangnya. Pisang kepok jenis tersebut menurutnya mempunyai tekstur yang kuat, tidak mudah hancur ketika dibakar dan dipipihkan, serta mempunyai daya tahan yang kuat dan rasa manis yang pas.

“Pisang kepoknya harus yang di Jawa, karena kesat setelah dibakar dengan benar, manisnya pas dan tidak hancur kalau di-plenet,” ujar Tris Sugianto kepada KompasTravel, Minggu (10/4/2016).

Pisang tersebut dikupas dan dibakar di atas tungku arang dengan panas sedang. Setelah terlihat layu, pisang diangkat dan ditekan menggunakan dua papan tipis. Bagian dalamnya yang lunak akan melebar. Setalah itu diolesi margarin kemudian dibakar kembali hingga matang merata.

Setelah terlihat menguning dan gosong di beberapa bagian, pisang tersebut diangkat, kembali diolesi margarin dan diberi isian. Anda bisa memilih rasa cokelat, kacang, keju, selai nanas, dan tepung gula, ataupun kombinasinya.

Setelah itu kembali ditutup atasnya oleh pisang piph sehingga seperti sandwich. Kembali atasnya diberi topping yang sama dengan isian. Pisang plenet pun siap dihidangkan.

KompasTravel pun mencoba varian rasa kombinasi cokelat dan kacang. Ketika dicicipi, terasa tekstur yang kesat di luar namun legit di dalam. Tidak terlalu manis rasa pisangnya, tetapi pas jika dipadukan topping yang sudah serba manis tersebut.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Pisang tersebut dikupas dan dibakar diatas kungku arang dengan panas sedang. Setelah terlihat layu atau diangkat dan di tekan menggunaka dua papan tipis.
Tris mengatakan dalam satu hari ia bisa menghabiskan 15 sisir dengan jumlah pisang sekitar 20 buah tiap sisirnya. Pasar Kuliner Malam Semawis tersebut hanya buka di akhir pekan, mulai pukul 18.00 hingga pukul 23.00 WIB. Namun dirinya mengatakan biasanya sudah habis pada pukul 22.00.

Di tengah banyaknya jajanan kekinian di pasar tersebut, pisang plenet memang salah satu hidangan yang menawarkan cita rasa tradisional di sana. Selain berjualan di pasar tersebut, di hari kerja ia dan adik-adiknya berjualan di Jalan Pemuda, jejeran ruko Mall Sri Ratu.

Jika Anda tertarik mencicipinya, satu porsi pisang plenet dengan satu rasa hanya Rp 8.000, yang terdiri dari dua rangkap pisang tersebut. Jika ingin kombinasi topping, hanya perlu menambah hingga Rp 10.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com