Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Manisnya Nira di Using Culture Festival 2016

Kompas.com - 10/05/2016, 07:28 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang laki-laki setengah baya terlihat menuangkan cairan di atas wajan besi besar yang diletakkan di atas tungku api yang menyala.

Setelah memastikan nyala api normal, lelaki tersebut kemudian mengambil bambu tempat cairan yang tadi ia tuangkan dan membalikkan bagian bawah ke arah tungku sehingga asap masuk ke dalam bagian bambu.

"Ini namanya 'nyorog' atau bahasa Indonesianya mengasapi bambu tempat air nira sebelum digunakan lagi. Sedang air nira dipanaskan selama 4 sampai 5 jam sampai mengental sebelum dicetak dengan bambu kecil yang dipotong-potong namanya 'kerek'," jelas Mashuri, salah satu pembuat gula nira asal Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2016).

Dia dan beberapa pembuat gula nira mempraktikkan cara membuat nira kepada pengunjung Using Culture Festival yang menampilkan tradisi agraris Suku Using dalam pembuatan gula nira (enau) mulai dari proses penyadapan, pengolahan sampai pemanfaatan gula aren untuk berbagai makanan dan minuman asli Desa Banjar.

Mashuri menjelaskan biasanya dia memulai ritual penyadapan nira pada jam 3 sore dengan menyiapkan bambu untuk tempat air nira yang oleh masyarakat lokal di sebut 'Denden Nira' yang telah diasapi agar nira yang dihasilkan tidak kecut.

Lalu ia 'muket' atau mengikat kembang nira. Langkah selanjutnya 'ngeyun' atau mengayun. "Sambil diayun kita nyanyikan kidung-kidung dan mantra agar pohon nira mengeluarkan air yang banyak. Kita ayun seperti mengayun bayi," kata Mashuri.

Ritual selanjutnya adalah 'malu' atau memukul bagian bunga nira lalu dipotong atau 'ngiris' dan air yang keluar ditadah dengan bambu. Jika dipasang jam 3 sore, maka hasil nira dalam bambu tersebut bisa diambil jam 6 pagi keesokan harinya.

"Kita perlakukan pohon nira seperti kita memperlakukan bayi. Harus sabar dan pelan-pelan. Hasilnya nanti akan banyak," tuturnya.

Selain itu adat yang berlaku di Desa Banjar adalah harus menggunakan pakaian warna yang sama saat melakukan proses penyadapan nira. Mereka percaya jika menggunakan baju yang berbeda serta yang melakukan panen orang yang tidak sama, air nira tidak akan keluar sama sekali.

Mashuri yang memiliki sekitar 100 pohon aren tersebut mengaku sekali memasak bisa menghasilkan 8 kilogram gula aren. "Biasanya satu gula aren yang sudah dicetak dibeli Rp 5.000. Sudah ada pengepul yang mengambil ke sini," katanya.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Pada Using Culture Festival 2016, masyarakat Desa Banjar, Banyuwangi, Jatim, juga menyajikan kudapan manis yang berbahan gula nira dan bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung
Bukan hanya menyaksikan proses pembuatan gula aren, pengunjung yang hadir di Using Culture Festival juga bisa menikmati jajanan khas desa yang berbahan dasar gula aren seperti bolu kuwuk, jenang procot, iwel-iwel yang berasa dari singkong yang dibalut dengan gula aren.

Semua jajanan tersebut disajikan di meja yang ditata sepanjang jalan desa dan bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap dengan diadakannya Using Culture Festival tersebut, potensi nira yang dimiliki oleh Desa Banjar yang terletak di bawah kaki Gunung Ijen tersebut bisa dikenal oleh masyarakat luas khususnya wisatawan.

"Ini membuktikan masyarakat mempunyai konsep, kreativitas, dan memiliki harapan untuk memajukan desanya. Dengan digelarnya festival ini, menjadi modal yang kuat bagi Desa Banjar untuk bertransformasi menjadi desa wisata. Apalagi masyarakatnya ramah-ramah, alamnya juga sangat indah, dan masih dalam satu jalur Ijen,” kata Bupati Anas saat membuka Using Culture Festival.

Dalam kesempatan itu, Bupati Anas menyempatkan diri melihat pengolahan gula aren secara tradisional. Anas pun sempat mencicipi aneka penganan dari gula aren ini.

“Secara tak langsung, event ini membangkitkan kuliner lama, dan berpotensi menumbuhkan pasar. Saya minta, di rest area Ijen masakan yang manis manis ini bisa dihidangkan,” ujar Anas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com