When Your Heart Make a Wish
Then the World's in Your Hand
Where You Know Where Love Is
It's All at Your Command
(Ketika Hatimu Mengucapkan Permintaan
Lalu Dunia Ada di Tanganmu
Saat Kamu Tahu di Mana Cinta Berada
Semuanya Ada Dalam Kendalimu)
LAGU berjudul ”When Your Heart Make a Wish” itu menyambut kegembiraan mereka yang tak sabar menikmati fantasi ala Disney di Jepang. Dibuat menyambut 15 tahun berdirinya Tokyo DisneySea, menunggu siapa saja terinspirasi.
Jarum jam menunjukkan pukul 19.00. Suhu udara kompleks Tokyo Disneyland di Urayusu, Chiba, itu menyentuh 19 derajat celsius. Hampir seharian kawasan itu diguyur hujan deras, beberapa saat lalu.
Namun, dua bola mata Devi (14) masih berbinar. Padahal, sudah seharian ia melangkahkan kaki kecilnya di sana.
Dia seperti masih penasaran dengan pertunjukan pamungkas malam itu. Dari brosur panduan berbahasa Indonesia, tokoh idolanya, Cinderela, akan menari ditemani lampu dan kembang api di depan kastelnya yang megah.
”Ma, Cinderela-nya keluar. Mana kameranya?” kata Devi kepada ibunya, Riska Mariana (38), saat lampu warna-warni mulai menyala. Dia ingin merekam penampilan idolanya itu.
Teknologi video mapping itu terpampang di layar kastel. Malam itu, tokoh dongeng Disney berbagi cerita tentang kisah dan petualangan untuk anak-anak di seluruh dunia.
”Tell me a story,” kata Chip kepada ibunya, Mrs Pott, membuka cerita perihal kedatangannya ke Tokyo Disneyland. Kedua tokoh berbentuk teko itu menjadi pintu masuk menuju mengantar tokoh legenda Disney.
Ada tokoh fantasi Timur Tengah, Alladin dan jin lampu ajaibnya. Sang tuan rumah, Cinderela, juga menari ditemani pangeran impiannya. Pertarungan antara Beast dan tokoh antagonis, Gaston, menjadi adegan pamungkas, bersama jilatan api yang mengundang tepuk tangan pengunjung.