Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Masyarakat Umum Ikut Pawai Napak Tilas Proklamasi?

Kompas.com - 16/08/2016, 08:12 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merayakan HUT ke-71 Republik Indonesia bisa dengan kegiatan apa pun seperti mengibarkan bendera Merah Putih. Namun, bagi yang tinggal di ibu kota Jakarta, mengikuti kegiatan Napak Tilas Proklamasi bisa menjadi pilihan.

Kegiatan pawai Napak Tilas Proklamasi sendiri akan menghiasi jalan-jalan di Kota Jakarta pada Selasa (16/8/2016). Selain pawai, masyarakat juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia melewati orasi dan juga film yang akan diputar.

Nah, bagaimana cara masyarakat umum bisa mengikuti kegiatan Napak Tilas Proklamasi?

"Untuk masyarakat umum datang dan berkumpul, tidak perlu registrasi lagi. Masyarakat yang ingin ikut bisa bergabung dengan dress code merah putih. Untuk pendaftaran di Museum Naskah Proklamasi sudah kami tutup," kata Kurator Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jaka Perbawa saat dihubungi KompasTravel, Senin (15/8/2016).

Adapun komunitas-komunitas yang melakukan Napak Tilas Proklamasi ini seperti Komunitas Sahabat Museum, Komunitas Historia, Keluarga Tokoh Bung Karno, Keluarga BM Diah, Keluarga Tokoh Latoe Harhary, Keluarga Tokoh Sayuti Malik, dan keluarga pahlawan kemerdekaan lain. Rute yang diambil juga merupakan rute yang bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia.

"Rute Napak Tilasnya dari Museum Joang '45, Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Tugu Proklamasi. (Pesertanya) Komunitas, anak sekolah, dan umum sekitar 700-an orang dari peserta museum kami. Belum ditambah dari peserta yang terdaftar dari Museum Joang," kata Kurator Museum Perumusan Naskah Proklamasi saat dihubungi KompasTravel, Senin (15/8/2016).

Rombongan pawai rencananya akan mulai berjalan dari Museum Joang 45 pada pukul 14.30 WIB. Rombongan pawai dijadwalkan akan tiba di Museum Perumusan Naskah Proklamasi sekitar pukul 15.00 WIB.

"Lewat Jalan Imam Bonjol - Jalan Diponegoro - Jalan Proklamasi. Tentunya jalan itu bersejarah. Sepulang dari rumah Laksamana Maeda semua tokoh membubarkan diri. Jalur Diponegoro diambil karena rumah Bung Hatta di Jalan Diponegoro nomor 57," jelasnya.

"Semoga dengan napak tilas ini para peserta bisa merasakan semangat yang terkandung dalam peristiwa perumusan naskah Proklamasi, di mana para tokoh yang berasal dari beragam etnis, agama, golongan dan latar belakang bisa menepikan perbedaan demi satu tujuan kemerdekaan Indonesia. Keberagamaan tercermin dari peserta Napak Tilas nanti," ujar Jaka.

Kegiatan Napak Tilas Proklamasi ini telah sejak lama dilakukan oleh berbagai komunitas di Jakarta. Menurut Jaka, kegiatan ini telah dilakukan sejak tahun 1980.

Adapun penyelenggara acara Napak Tilas Proklamasi ini terdiri dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Joang 45, Dewan Harian Nasional Angkatan 45, dan Dewan Harian Daerah Angkatan 45.

Seperti pada tanggal 16 Agustus 2013, acara Napak Tilas Proklamasi juga dimulai dari Museum Joang 45, kemudian ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan berakhir di Monumen Proklamator. Acara ini diikuti oleh lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari komunitas, pelajar, pejuang veteran, dan masyarakat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com