Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Romantis Le Mayeur dan Ni Pollok di Sanur Bali

Kompas.com - 19/10/2016, 19:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com – Kisah cinta antara pelukis asal Belgia, Adrien Jean Le Mayeur dan penari legong keraton bernama Ni Nyoman Pollok kekal abadi di pinggir Pantai Sanur, Denpasar, Bali. Dua insan berbeda negara itu terekam di sebuah museum, tempat tinggal mereka kala itu.

Dari sejarah singkat yang tertera di Museum Le Mayeur, awalnya Le Mayeur datang ke Bali pada tahun 1932 melalui Pelabuhan Buleleng, Singaraja lalu menuju Denpasar. Di Denpasar, ia menyewa sebuah rumah di Banjar Kelandis.

Di Banjar Kelandis itu, kisah cinta itu dimulai. Le Mayeur menjadikan Ni Pollok yang saat ia temui berusia 15 tahun sebagai model lukisannya.

(Baca juga: 5 Ide Berwisata di Sanur Bali)

Pameran Le Mayeur dengan lukisan bermodelkan Ni Pollok di Singapura sukses. Ia semakin dikenal dan datang kembali ke Bali.

Kala itu, ia membeli sebidang tanah dan mendirikan rumah di Pantai Sanur yang kini menjadi lokasi Museum Le Mayeur. Hari demi hari ia habiskan untuk melukis Ni Pollok dan dua orang temannya.

Singkat kata, ia semakin betah tinggal di Bali. Padahal awal rencananya, ia hanya ingin tinggal sementara. Namun, kedekatannya dengan Ni Pollok menimbulkan rasa saling mencintai sehingga rencana itu. Ia pun merubah rencananya itu.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Halaman dalam Museum Le Mayeur. Museum Le Mayeur terletak di Jalan Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Tiga tahun lamanya menjadi model, tepatnya tahun 1935, dua sejoli itu sepakat mengikat janji suci. Le Mayeur dan Ni Pollok sepakat hidup bersama dalam ikatan perkawinan yang dilangsungkan dengan adat Bali.

Selama menjadi suami istri, Le Mayeur terus melukis Ni Pollok. Hasil dari menjual lukisan selalu disisihkan untuk memperindah rumahnya dan lukisan yang dianggap paling bagus dipasang sebagai koleksi pribadi.

Lukisan Le Mayeur menyita perhatian Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pada tahun 1956, Bader Djohan. Djohan datang ke rumah Le Mayeur dan terkesan. Ia meminta Le Mayeur agar rumahnya dijadikan museum.

Le Mayeur menyambut ide itu dengan senang hati. Mulai saat itu, Le Mayeur terus berkarya untuk menambah dan meningkatkan mutu lukisannya.

(Baca juga: 4 Tempat Wisata Kuliner di Seputar Pantai Sanur)

Pada tahun 1957, impian menjadikan museum berbuah. Kenyataan itu ia terima melalui akta hadiah nomor 37 dari Le Mayeur kepada Ni Pollok. Pada saat yang sama juga diterbitkan akta persembahan (sehenking) Nomor 38 yang berisi tentang penyerahan rumah beserta isinya yang terdiri atas tanah, lukisan, dan barang-barang bergerak lainnya dari Ni Pollok kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk dijadikan museum.

Akhir tahun 1958, Le Mayeur terserang kanker telinga yang ganas. Ia bersama sang istri kemudian pergi ke Belgia untuk berobat. Setelah berobat dua bulan di Belgia, akhirnya Le Mayeur menghembuskan nafas terakhir pada bulan Mei 1958 dalam usia 78 tahun. Ia dikubur di tanah kelahirannya.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Patung di dekat pintu masuk Museum Le Mayeur. Museum Le Mayeur terletak di Jalan Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Ni Pollok kembali ke Bali untuk mengurus rumahnya yang telah menjadi museum. Ia meninggal pada tanggal 28 Juli 1985 dalam usia 68 tahun.

Museum ini terdiri dari beberapa ruangan. Seperti ruangan untuk studio lukis, menerima tamu umum bahkan Presiden Soekarno, kamar tidur Le Mayeur dan Ni Pollok, dan tempat menerima tamu dekat atau keluarga.

Lukisan tertua di Museum Le Mayeur tercatat pada tahun 1921 dan termuda adalah satu tahun sebelum Le Mayeur meninggal yakni 1957. Jumlah lukisannya semasa hidup tercatat sebanyak 88 buah.

Tak hanya, hasil karya Le Mayeur selama tinggal di Bali yang dipamerkan. Beberapa bahkan merupakan lukisan impresionis Le Mayeur setelah melakukan perjalanan dari Eropa, Afrika, India, Italia dan Perancis sebelum tiba di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com