Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasabi yang Anda Makan Selama Ini Mungkin Bukan Asli

Kompas.com - 07/11/2016, 18:20 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda penggemar makanan Jepang, terutama sushi dan sashimi, pasti mengenal baik wasabi. Namun, kemungkinan besar wasabi yang Anda makan selama ini bukanlah wasabi sungguhan.

Hal ini sebab wasabi yang disajikan di luar Jepang biasanya bukan wasabi asli, melainkan campuran dari horseradish (sejenis lobak), mustard, dan pewarna makanan.

Seperti dikutip dari Huffingtonpost, bahkan di Jepang sendiri, permintaan akan wasabi sangat tinggi. Sehingga terkadang penikmat makanan Jepang harus menggunakan wasabi campuran, yaitu sedikit wasabi dicampur ke horseradish.

Wasabi asli rasanya lebih seperti obat herbal dibanding "wasabi" horseradish. Tetap ada rasa pedas, tetapi wasabi asli tidak menghasilkan sensasi pedas membakar yang bertahan lama walau sudah selesai memakannya.

Pedas wasabi asli lebih halus dibanding yang "palsu". Pasta horseradish yang biasa disajikan di restoran memiliki rasa yang lebih kasar dan tak terasa menyegarkan.  

Wasabi asli berasal dari akar Wasabia japonica. Horseradish tumbuh lebih cepat dan besar dibanding Wasabi Japonica. Oleh karena itu, horseradish lebih murah dan cepat tumbuh.

Jadi, bahkan di Jepang, horseradish kerap kali dipakai sebagai pengganti Wasabi japonica. Wasabi japonica sendiri tanaman asli Jepang. Saat ini, tanaman tersebut juga tumbuh di China, Taiwan, Selandia Baru, Australia, dan Amerika utara.

Wasabi asli kehilangan rasa aslinya setelah lewat 15 menit. Jadi, untuk mendapatkan sensasi kesegaran wasabi, akar baru diparut saat memang akan disajikan. Hal ini penting dilakukan karena, rasa wasabi terkuat hanya bertahan 15 menit setelah penyajian.

Daun dari tanaman wasabi juga bisa dimakan. Biasanya dimakan mentah-mentah sebagai salad, dibuat asinan, maupun digoreng menjadi keripik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com