Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantang Gulungan Ombak Watu Karung

Kompas.com - 06/12/2016, 08:11 WIB

”Ombaknya menantang. Walau putus-putus, gulungannya tinggi dan benar-benar untuk peselancar profesional. Jika pemain baru, jangan coba-coba berselancar di sini, bisa digulung ombak lalu hilang terseret ke laut lepas,” kata Frank (35), asal Spanyol, pertengahan Oktober lalu, di Pantai Watu Karung, Kabupaten Pacitan.

Frank sudah dua pekan tinggal di Pantai Watu Karung, Dusun Ketro, Desa Watu Karung, Kecamatan Pringkuku. Dia bersama dua rekannya sudah beberapa kali menjajal ombak di pantai yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Pacitan, Jawa Timur, itu. Jalan ke pantai yang beraspal dan melintasi kawasan hutan memikat peselancar profesional untuk datang dan tinggal berbulan-bulan di tempat itu.

”Kami selalu rindu tempat ini karena ombaknya bisa berubah rendah atau tinggi hingga 4 meter, benar-benar menjadi tantangan. Bagi peselancar profesional, ke Watu Karung setelah dari Plengkung, Banyuwangi, dan Pantai Mentawai, Sumatera Barat,” kata Frank yang di setiap tempat tersebut biasanya tinggal 2-3 minggu.

Di Pantai Plengkung, menurut Frank, ombak justru nyaris tanpa putus dan tinggi. ”Luar biasa asyiknya,” ujarnya.

Pantai Plengkung yang berlokasi 20 kilometer dari Desa Grajagan dan masuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi dan disebut G-Land ini memiliki ombak dengan ketinggian 6-8 meter.

Gulungan ombak tak putus hingga sepanjang 2 kilometer. Ombak di Pantai Plengkung, kata Frank, bahkan memiliki 7 gulungan dengan interval sekitar 5 menit akibat tekanan air laut.

”Ombak terbaik kedua dunia di Pantai Plengkung, setelah Hawaii di Amerika Serikat. Namun, ombak di Watu Karung ini cocok untuk uji ketangkasan dalam berselancar meski ombak tak panjang. Setiap ombak itu ada karakternya, jadi tidak sekadar tinggi, tetapi juga rintangannya,” kata Frank yang juga sudah menjajal kedahsyatan ombak di Pantai Sorake, Pulau Nias, Sumatera Utara.

Menurut Asari (45), pemilik penginapan dan Warung Asih, Pantai Watu Karung sudah lama menjadi ”rumah” bagi peselancar asing dari 12 negara, paling banyak dari Australia, Amerika, Spanyol, Rusia, dan Singapura. Mereka datang dan tinggal berbaur dengan penduduk setempat.

Tidak kurang 100 peselancar biasa tinggal di kawasan ini, paling cepat pergi setelah sepekan. Bahkan, banyak yang betah tinggal hingga berbulan-bulan.

Aktivitas mereka hanya menjajal ombak Watu Karung pada jam-jam tertentu yang menurut mereka menantang. Mereka menginap di rumah-rumah warga dengan sewa Rp 150.000 hingga Rp 2 juta per hari satu rumah.

KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA Pantai Watu Karung di Desa Watu Karung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, salah satu tempat paling menantang bagi peselancar profesional karena gulungan ombaknya tinggi hingga 5 meter. Peselancar asing umumnya tinggal paling singkat sepekan di rumah-rumah penduduk untuk menjajal ombak dan menikmati panorama di pantai yang berjarak sekitar 25 kilometer dari kota Pacitan.
Seperti diungkapkan Hans (27), peselancar dari Australia yang sudah sering ke Watu Karung. ”Jika ke tempat ini, paling cepat dua pekan, terus geser ke pantai lain di luar Jawa, lalu beberapa bulan lagi kembali ke Watu Karung karena suasananya masih alami dikelilingi hutan dan belum ramai,” ujarnya.

Memesona

Turis asing umumnya sudah lancar berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia karena setiap kali datang pasti lama tinggal di tempat itu dan umumnya datang lagi setelah beberapa tahun.

Keistimewaan Pantai Watu Karung, selain ombaknya berkelas internasional, alamnya juga sangat memesona. Pantai pasir putih semakin indah dengan deretan batu karang di kawasan pantai. Banyaknya pohon besar membuat kawasan pantai terasa adem.

Di Pantai Watu Karung juga terdapat satu lokasi yang dikenal sebagai Putri Samudra karena batu karang ini menyerupai wajah seorang perempuan yang menghadap ke laut. Namun, jika dilihat dari sisi lain, bentuknya seperti kura-kura.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com