Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Soto Lamongan Selalu Ditemani Pecel Lele?

Kompas.com - 07/06/2017, 17:26 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda melihat tenda-tenda makanan street food bertuliskan Lamongan, lazimnya berjualan soto lamongan bersama pecel lele atau pecel ayam. Ternyata hal tersebut bukan tanpa alasan dan memiliki cerita di dalamnya.

Kedatangan soto lamongan ke Ibu Kota pada tahun 1950-1960 ternyata tidak dibarengi dengan kedatangan menu pecel lele yang hingga kini setia mendampingi soto tersebut di setiap kedainya.

Pecel lele itu tersebar mulai akhir tahun 1970-an, orang-orang mulai adopsi pecel lele untuk dijual sama soto lamongan di Jakarta, dan akhirnya tersebar,” ujar Jali Suprapto (74), pada KompasTravel, saat dikunjungi di warung makan Lamongan miliknya, Senin (5/6/2017).

Jali Suprapto ialah salah satu yang membawa soto lamongan bersama temannya ke Jakarta pada awal tahun 1960.

Ia mengatakan awal mula pecel lele tersebut dijual di daerah Jawa Timur, termasuk di Lamongan. Di sana para penjual soto lamongan, mulai mencoba berjualan lele pada tahun 1970.

(BACA: Mencicipi Mangut Lele Yu Mur, Warisan Tiga Generasi)

Di tempat yang berbeda, Soen’an Hadi Poernomo, Ketua Putra Asli Lamongan (Pualam) menjelaskan pada KompasTravel saat ditemui di Lenteng Agung, Selasa (6/6/2017).

Menurutnya masyarakat Lamongan memilih lele karena memiliki ketahanan hidup yang kuat, sehingga bisa segar selalu sebelum dimasak.

“Lele itu punya labirin di dalam tubuhnya, jadi tanpa air atau di tempat berlumpur yang ekstrem pun bisa bertahan hidup, akhirnya digoreng pas masih segar,” ujar Soen'an yang juga dosen Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Jakarta.

(BACA: Lele Goreng Sudah Biasa, Istana Lele Sajikan Lele Bakar Organik)

Dibanding ikan lain, lele memang lebih bernilai ekonomi tinggi di Lamongan. Pada akhirnya selain berjualan soto dan pecel lele, warga Lamongan yang merantau keluar pun berternak lele.

Menurutnya tak jarang dari para pembudi daya lele yang berasal dari Lamongan mengikuti program-program pembibitan yang diadakan Pualam. Karena selain berjualan soto, ternak lele juga merupakan profesi yang banyak digeluti warga Lamongan yang merantau ke kota-kota lain di Indonesia.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Hartono mengerjakan spanduk lukis Soto Lamongan dan Pecel Lele dari hulu ke hilir bersama isterinya Sri Ningsih, Rabu (1/6/2017)
Meski lele sudah bisa dijual sekitar tahun 1970-an akhir di Jakarta, upaya penjualannya tidaklah mulus. Hartono, salah satu warga Lamongan yang sempat berjualan lele di awal kedatangannya tahun 1980, mengatakan tidak langsung menawarkan lele pada pelanggan.

“Jual lele itu ada prosesnya, memang di Lamongan sudah dijual, tapi dikenalkan ke Jakarta itu gak langsung lele, dicoba ikan-ikan lain dulu, kayak ikan gabus, bawal dan yang lainnya baru lele,” ujar Hartono pada KompasTravel yang saat ini memilih menggeluti usaha spanduk lukis Soto Lamongan di Bekasi, Kamis (1/6/2017).

Ia mengatakan, saat langsung menawarkan lele tanpa pilihan lain pelanggannya belum mengenal dan justru merasa jijik. Karena ikan lele pada saat itu belum lazim untuk dikonsumsi.

Alhasil ia mencoba memperkenalkannya dengan beragam pilihan ikan lain, sambil memperkenalkan kelezatan lele. Seiring waktu berjalan, banyak faktor yang akhirnya menjadikan lele sebagai hidangan ikan utama.

“Seperti lele itu lebih tahan lama, lebih segar, setelah dimasak juga akhirnya menyadari dagingnya enak,” ujar Hartono.

************************

Ingin mencoba wisata cruise gratis Singapura - Malaka - Singapura? Caranya gampang, ikuti kuis dari Omega Hotel Management di sini. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com