Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Pelite, Kesukaan Bung Karno Saat Diasingkan ke Bangka Barat

Kompas.com - 17/08/2017, 11:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

MUNTOK, KOMPAS.com - Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno bersama Mohammad Hatta, Haji Agus Salim, dan Mohammad Roem pernah diasingkan ke Pulau Bangka tepatnya di Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 1949. Pergolakan perjuangan Indonesia pasca kemerdekaan masih terus bergulir di tengah pengasingan.

Soekarno pernah hampir seminggu lamanya berada di rumah pengasingan Wisma Menumbing yang berada di puncak bukit. Kemudian, ia pindah ke Wisma Ranggam yang berada di kaki bukit.

(BACA: Soekarno, Penggemar Berat Lukisan)

Meski di tengah pergolakan politik Indonesia, Soekarno ternyata gemar bersosialisasi dengan masyarakat Muntok. Hal itu tersaji dalam informasi foto yang ada di Museum Timah, Muntok.

"Dulu Bung Karno suka makan kue namanya pelite. Kue pelite itu kue khas Bangka Barat," kata Staf Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Barat, Yulwan kepada KompasTravel dalam acara Familiarization Trip Pulau Bangka beberapa waktu lalu.

(BACA: Jeruk Kunci, Bagaikan Kunci Kuliner di Pulau Bangka...)

Kue pelite ini diolah dari tepung beras, santan dan gula putih ini. Adonan kemudian dikukus dengan wadah yang dibentuk dari daun pandan. KompasTravel sempat mencoba kue yang disebut-sebut kesukaan Bung Karno.

Warga Muntok memegang kue Pelite yang menjadi kesukaan Soekarno saat diasingkan di Muntok, Bangka Barat pada tahun 1949.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Warga Muntok memegang kue Pelite yang menjadi kesukaan Soekarno saat diasingkan di Muntok, Bangka Barat pada tahun 1949.
Kue pelite bertekstur lembut dan punya rasa manis. Bentuknya, pun tak besar dan sekilas mirip dengan kue-kue basah di provinsi lain seperti kue popaco dari gorontalo dan kue lampu-lampu dari Sulawesi Utara.

Muntok memang kerap disebut ”kota seribu kue”. Berkunjung ke Muntok tanpa menikmati jajanan kue-kuenya rasanya. Biasanya, penjual kue ada di seberang Masjid Jami’ dan Kelenteng Kong Fuk Miau, sebuah gerai kue khas Muntok yang dipadati aneka jajanan.

Selain pelite, ada juga iyet-iyet, berbahan tepung ketan, gula merah, dan kelapa; tompe ambor, semacam kue dadar sagu; hingga kue brut yang dimasak dengan tepung beras.

Pelite dijual dengan harga mulai dari Rp 1.500 per buah. Bila tak ingin kehabisan, pastikan untuk mulai memburunya pada pagi hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com