Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lakukan 4 Hal Ini saat Melihat Bunga Rafflesia Arnoldii

Kompas.com - 09/01/2018, 21:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Hari ini, Senin (9/1/2018), Rafflesia arnoldii kini diperingati 25 tahun sebagai bunga Nusantara. Bunga langka ini keberadaannya masih sangat terbatas dan sulit dikembangbiakan.

Kelangkaannya membuat bunga ini harus mendapatkan perlakuan khusus, baik dari wisatawan yang melihat ataupun dari penelitinya. Walaupun langka, rafflesia dapat ditemukan di beberapa hutan, kebun raya, dan taman nasional di Sumatera, Banten, juga Jawa Barat.

(Baca juga : Google Doodle Tampilkan Bunga Rafflesia Arnoldii, Mengapa?)

Sayangnya, banyak rafflesia yang berumur pendek setelah dibuka menjadi obyek wisata. Penyebab terbesarnya ialah ulah manusia yang tidak paham akan perlakuan hidup si puspa langka Indonesia ini.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Khusus Rafflesia dan Anggrek di Kebun Raya Bogor, Sofie Mursidawati memberikan empat hal yang tidak boleh dilakukan saat melihat bunga rafflesia.

Bunga Rafflesia arnoldii mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register 5, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (9/3/2014). Tidak seperti umumnya raflesia dengan lima kelopak, raflesia ini berkelopak enam. Diperlukan komitmen kuat banyak pihak untuk menjaga habitat asli bunga terbesar di dunia ini.
KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN Bunga Rafflesia arnoldii mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register 5, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (9/3/2014). Tidak seperti umumnya raflesia dengan lima kelopak, raflesia ini berkelopak enam. Diperlukan komitmen kuat banyak pihak untuk menjaga habitat asli bunga terbesar di dunia ini.

1. Dilarang menginjak dan duduk di inangnya

Bunga purba yang dimiliki Indonesia ini sangat bergantung dengan inangnya, yaitu tumbuhan anggur hutan menjalar. Bagian akar inangnya rusak, maka akan terganggu bahkan mati rafflesianya.

Namun, menurut Sofie, banyak yang tidak tahu dengan menginjak bahkan menduduki inangnya saat berfoto dengan rafflesia.

(Baca juga : Catat! Ini 6 Tempat untuk Melihat Bunga Rafflesia Arnoldii)

"Dia (rafflesia) tumbuh di inangnya yang malang-melintang itu kemana-mana. Wisatawan banyak yang ga tau, keinjek akarnya bahkan foto sambil didudukin, bisa putus akar inangnya," kata Sofie saat dihubungi KompasTravel, Senin (9/1/2018).

Bunga Rafflesia arnoldii mekar di hutan Cagar Alam Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Rabu (15/5/2013). Setiap kali ada bunga rafflesia yang mekar di hutan yang dibelah Jalan Raya Bengkulu-Kepahiang itu selalu menarik perhatian wisatawan dan warga yang melintas. Diperlukan upaya perlindungan habitat rafflesia yang serius dari pemerintah agar bunga terbesar di dunia itu tidak punah.KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN Bunga Rafflesia arnoldii mekar di hutan Cagar Alam Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Rabu (15/5/2013). Setiap kali ada bunga rafflesia yang mekar di hutan yang dibelah Jalan Raya Bengkulu-Kepahiang itu selalu menarik perhatian wisatawan dan warga yang melintas. Diperlukan upaya perlindungan habitat rafflesia yang serius dari pemerintah agar bunga terbesar di dunia itu tidak punah.
2. Dilarang terlalu dekat

Tumbuhan inang rafflesia yang merambat, semakin tua akan semakin luas menjalar. Hal itu membuat jarak aman melihat bunga langka tersebut amat beragam.

"Kalau inangnya muda si lima meter udah aman banget, tapi kalau inangnya tua, akarnya kemana-mana bisa lebih (dari lima mater). Jarak dekat pasti ada inangnya itu," terang Sofie yang sejak 2004 meneliti puspa langka ini.

(Baca juga : Wisman Kagumi Rafflesia Arnoldii)

Ia menyarankan untuk memperhatikan jalur akar pohon inang rafflesia, agar tidak diganggu bahkan dirusak. Sofie menyebut pengaman seperti pagar seperti di beberapa kebun raya bisa dipasang.

"Sangat riskan terjadi di hutan atau kebun yang tanpa penjagaan. Sehingga tour guide dan wisatwan bisa sembarangan memperlakukan bunga rafflesia ini, karena mereka memang belum paham," kata Sofie, yang rutin mendapat informasi dari Forum Komunikasi Rafflesia dan Amorpophalus.

Kepala Bidang Teknis dan Konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Muniful Hamid memeriksa kondisi bunga padma atau yang dikenal dengan sebutan Rafflesia arnoldii, Minggu (31/1).

 *** Local Caption *** Kepala Bidang Teknis dan Konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Muniful Hamid memeriksa kondisi bunga padma atau yang biasa dikenal dengan sebutan raflesia arnoldi di Pal 50 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Minggu (31/1). Bunga padma merupakan salah satu flora nusantara yang menjadi identitas Indonesia.KOMPAS / ANGGER PUTRANTO Kepala Bidang Teknis dan Konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Muniful Hamid memeriksa kondisi bunga padma atau yang dikenal dengan sebutan Rafflesia arnoldii, Minggu (31/1). *** Local Caption *** Kepala Bidang Teknis dan Konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Muniful Hamid memeriksa kondisi bunga padma atau yang biasa dikenal dengan sebutan raflesia arnoldi di Pal 50 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Minggu (31/1). Bunga padma merupakan salah satu flora nusantara yang menjadi identitas Indonesia.

3. Dilarang menyentuh

Menyentuh ialah salah satu kebiasaan yang masih banyak ditemui orang yang melihat rafflesia. Baik wisatawan, masyarakat lokal, maupun pemandu wisata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com