Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia, "Disneyland" untuk Para Peselancar Dunia

Kompas.com - 26/06/2018, 15:24 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dunia selancar, Kepulauan Hawaii di Amerika Serikat disebut sebagai destinasi suci. Di sanalah olahraga selancar berasal.

Berbeda dengan Hawaii, Indonesia disebut sebagai "Disneyland" alias taman bermain oleh para peselancar dunia.

Ungkapan tersebut disebutkan oleh Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia [PSOI] Arya Subyakto.

"Disebut Disneyland oleh para surfer karena seluruh destinasi surfing di Indonesia itu menyenangkan," jelas Arya setelaha cara peluncuran Ya'Ahowu Nias dan WorldSurfing League Nias Pro 2018, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Ia menyebutkan Indonesia boleh berbangga dengan pantai dan ombaknya yang luar biasa. Lokasi Indonesia yang menghadap langsung ke Samudera Hindia dan Samudera Pasifik berefek pada munculnya ombak kelas dunia.

"Dari Aceh sampai Rote, di Morotai, Biak, sampai di Sungai Kampar kita punya ombak terbaik," kata Arya.

Wisatawan bermain selancar di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/8/2016). Pantai Kuta merupakan obyek wisata pantai paling terkenal di Bali. Wisata ke Bali kini dapat dilakukan siapa pun dengan biaya terjangkau.KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Wisatawan bermain selancar di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/8/2016). Pantai Kuta merupakan obyek wisata pantai paling terkenal di Bali. Wisata ke Bali kini dapat dilakukan siapa pun dengan biaya terjangkau.

Arya juga mengatakan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang punya daftar daerah khusus, terpisah dari benua di aplikasi untuk memantau ombak dan berita selancar, Magic Seaweed.

"Lihat kalau negara lain digabung di benuanya. Seperti North America, Australia, cuma kita saja Indonesia yang punya daftar khusus. Itupun terbagi banyak. Ada Jawa, Bali, Maluku, Lombok, Mentawai, dan lainnya," jelas Arya sambil menunjjukan aplikasi Magic Seaweed.

Ia berharap pemerintah mau memerhatikan destinasi selancar sekaligus olahraga selancar di Indonesia.

Sebab selain berpotensi untuk mendatangkan para peselancar dunia, Indonesia juga memiliki potensi untuk melahirkan lebih banyak lagi peselancar kelas dunia.

"Cuma musuh kita memang satu, yaitu sampah. Ketika dibangun akses (ke pantai) jadi ramai dan banyak masyarakat yang datang dan buang sampah sembarangan. Akhirnya jadi kotor," kata Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com