Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teh Adeni Khas Arab dan Cara Membuatnya di Rumah

Kompas.com - 14/09/2018, 15:19 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teh susu tidak hanya berkembang di Indochina atau Asia Selatan. Timur Tengah juga punya sajian serupa, namanya teh adeni.

Adeni merupakan teh susu yang diolah dengan berbegai rempah, sehingga memberikan citarasa hangat dan sedikit pedas.

KompasTravel sempat mencoba mencicipi kesegarannya, sekaligus mencaritahu cara membuatnya di Al Jazeerah Resto, Polonia, Jakarta Timur, Kamis (13/9/2018).

Meski beberapa mengandung rempah Timur Tengah yang dirahasiakan, Heru selaku Chef Bar di Resto Al Jazeerah membeberkan cara praktis membuatnya di rumah dengan komposisi yang sederhana.

Bahan bahan yang dibutuhkan ialah teh hitam. Ia merekomendasikan Teh Goalpara asal Sukabumi. Teh bubuk ini mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional dan supermarket.

"Karena kita mau ambil pekatnya, teh goalpara cukup pekat," tuturnya kepada KompasTravel di Al Jazeerah Resto, Polonia, Jakarta Timur, Kamis (13/9/2018).

Setelah itu Anda harus mencampurkan krimer cair.  Heru merekomendasikan menggunakan FN Krimer kaleng dari Malaysia yang juga banyak tersedia di pasar-pasar modern.

Untuk rempah, lanjut Heru, menggunakan jahe alami yang diparut atau dihancurkan, kayu manis, dan kapulaga.

"Prosesnya pertama rebus air dulu sampai mendidih, 250 ml, kita pakainya pot kecil. Baru masukkan jahe pertama, yang sudah dihancurkan satu sendok teh," tuturnya.

 Pembuatan teh Adeni di Resto Al Jazeera Polonia, Jakarta Timur, Jakarta, Kamis, (13/9/2018).KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pembuatan teh Adeni di Resto Al Jazeera Polonia, Jakarta Timur, Jakarta, Kamis, (13/9/2018).
Menurut Heru banyaknya rempah yang digunakan, terutama jahe, kembali ke selera Anda. Jika ingin yang hangat dengan sedikit pedas, maka jahe boleh diperbanyak.

Teh menjadi bahan kedua setelah jahe yang dimasukan ke air. Setelah berubah warna hingga sedikit memerah, baru masukkan rempah lainnya. Kayu manis seukuran kelingking dan kapulaga setengah sendok teh.

"Kayu manis itu untuk aromanya, kalau kapulaga mengasilkan rasa yang khas rempah sana (Timur Tengah). Kalau dirasa kurang, kapulaga juga bisa ditambah," ujar Heru.

Setelah itu, masukan krimer cair FN sebanyak 280 ml atau satu kemasan kaleng kecil. Anda tinggal mengaduk-aduknya di api kecil untuk kemudian disajikan.

"Penyajiannya bisa dingin, bisa juga hangat, tapi lebih banyak memang hangat dimakan dengan kurma. Kalau dingin ada gelas lain yang diisi es," katanya.

Di Al Jazeerah Resto and Convention Hall ini, teh tersebut dijual Rp 39.000 satu cangkir kecil, sekitar 230ml. Sedangkan untuk gelas medium sekitar Rp 41.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com