Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Ikut Borobudur Marathon 2018? Siapkan Beberapa Hal Ini

Kompas.com - 14/10/2018, 20:18 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com – Event lari Borobudur Maraton 2018 akan digelar sebentar lagi. Event internasional yang memadukan olahraga dan pariwisata didukung Kompas Gramedia dan Bank Jateng ini akan digelar di Magelang, Jawa Tengah, 18 November 2018.

Sebulan sebelum gelaran event, sejumlah pegiat lari mulai membagi tips untuk mengikuti event berkelas itu. Kegiatan Road to Borobudur Marathon di Semarang digelar dengan konsep Lari Bareng dan Sharing Session di halaman Klenteng Tay Kak Sie Semarang, Sabtu (13/10/2018).

Pegiat lari yang membagi tips berlari efektif itu antara lain Agus Hermawan atau Bang Uus, Rifa Isama, dan Race Director Borobudur Marathon Andreas Kansil. Baik Rifa maupun Uus membagi tips berlari dalam event maraton.

Rifa Istama mengatakan, untuk mengikuti event marathon, maka pelari harus melakukan persiapan terlebih dulu. Bagi pelari pemula, disarankan untuk mencari pelatih lari terlebih dahulu. Pelatih akan memberi menu latihan yang tepat setiap hari.

Persiapan dengan bantuan pelatih akan latihan lebih maksimal dan efektif. Pelari pemula tidak hanya akan berlari cepat saja, namun telah mengetahui teknik lari.

"Yang dipahami orang bahwa 95 persen latihan lari itu lari doang dan itu 100 persen salah. Semua orang bisa lari, tapi berapa lama larinya. Kalau lari terus ototnya habis dan tidak akan kuat lari lebih jauh dan lebih cepat," ujar Rifa.

Pelari, sambung Rifa, harus mampu mengukur kemampuan. Jika kemampuan belum siap untuk berlari Marathon, maka perlu training agar tubuh bisa beradaptasi untuk lari jarak jauh.

"Kalau latihan dengan jarak kesulitan bisa diganti dengan patokan waktu. Setelah itu pelari akan tahu polanya," tambahnya.

Rifa juga memberi tips untuk marathon agar efektif. Menurut dia, pelari tidak bisa langsung berlari kencang sepanjang waktu hingga garis finish. Butuh teknik semacam isiran di sela upaya lari kencang. Isiran atau lari dengan mengobrol ketawa sepanjang batasan waktu penting saat event berlangsung.

“Pelari tidak ada konsisten soal isiran dan biasanya antar pelari berbeda. Kita perlu isiran. Makin banyakin isiran dan dilakukan konsisten, kalau itu dilakukan rutin pasti naik waktu kecepatan larinya," tandasnya.

Selain kemampuan teknis, pelari yang ikut marathon juga harus memahami race. Pelari harus tahu akan start lari di mana, dan titik parkir kendaraan di mana.

“Banyak pelari mau ikut race tapi start tidak tahu di mana, parkir di mana, itu hal penting karena pelari harus siap. Jangan sampai datang telat atau buru-buru melakukan start dengan perasaan mau ketinggalan pesawat. Kalau start mulai jam 5, maka jam 2 sudah harus siap-siap,” tambahnya.

Pegiat lari lain, Agus Hermawan atau Bang Uus menambahkan, terkadang masalah kram menjadi hal yang tidak terelakkan dalam ketika mengikuti event Marathon. Pelari profesional pun harus bisa mgenyiasati masalah tersebut.

Lantas apa yang perlu dilakukan?

"Kram itu kan ada alarmnya. Bagi pelari kalau sudah ada alarmnya kadang dipaksa untuk terus berlari, sehingga mengunci dan tidak bisa lari," kata Uus.

"Kalau sudah dikunci, pasti sengsara dan bisa saja nanti malah digotong," ujarnya.

Ketika pelari ikut kompetisi Marathon atau Half Marathon harus memperhatikan masalah tersebut. Pelari perlu bersiaga agar jangan sampai kram ketika berlari jarak jauh.

"Kalau sudah ada tanda-tanda mau kram dibuat jalan saja," tipsnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com