Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2018, 06:48 WIB
Firmansyah,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Pramugari cantik nan cekatan bergerak lincah mengatur para penumpang. Simulasi keselamatan penumpang juga ikut diperagakan. Kesibukan berlangsung sekitar 10 menit.

Mesin ATR 72-600 Wings Air bergemuruh keras. Klik, pramugari mengunci sabuk pengaman.

Pukul 10.44 WIB Wings Air rute perdana lepas landas dari Bandara Fatmawati Bengkulu menuju Bandara Mukomuko, Kamis (25/10/2018). Pesawat ATR lantas mengudara di langit Bengkulu.

Pemandangan obyek wisata Pantai Panjang andalan Bengkulu terhampar memutih ombak dan birunya laut, permukiman penduduk, Pulau Tikus dan Samudera Hindia yang membentang di sebelah kiri seperti jamuan mata gratis.

Baca juga: Bengkulu Miliki Festival Bukit dan Lembah dengan Suguhan Susu dan Kopi

Pesawat terbang rendah menyisiri di atas Samudera Hindia pada bagian kiri. Daratan pada bagian kanan berupa gugusan Bukit Barisan. Satu pemandangan nan elok.

Selain dimanja lautan serta gugusan Bukit Barisan di kiri kanan, hamparan kebun sawit, karet, sawah ribuan hektare juga terlihat.

Baca juga: 4 Obyek Wisata Sejarah yang Bisa Dikunjungi di Bengkulu

Nyaris tak ada penumpang tertidur dalam penerbangan perdana itu. Belum lagi puas menikmati Bengkulu menuju Mukomuko dari udara pukul 11.06 WIB, pramugari mengumumkan pesawat sebentar lagi akan mendarat di Mukomuko. Pukul 11.18 roda pesawat menyentuh landasan Bandara Mukomuko.

Dari pesawat terlihat ribuan warga menyambut kehadiran pesawat dengan lambaian tangan. Lambaian tangan tak henti bahkan saat pesawat berhenti sempurna di landasan.

Paramugari Wings Air saat terbang perdana Bengkulu-Mukomuko, Kamis (25/10/2018).KOMPAS.com/FIRMANSYAH Paramugari Wings Air saat terbang perdana Bengkulu-Mukomuko, Kamis (25/10/2018).
Antusias warga itu cukup dimaklumi menurut Bupati Mukomuko, Choirul Huda, mengingat selama ini warga membutuhkan akses transportasi udara yang cepat menuju Kota Bengkulu.

"Perjalanan darat dari Mukomuko ke Kota Bengkulu mencapai 6 jam. Namun dengan pesawat Wings Air waktu tempuh menjadi pendek hanya 40 menit," kata Choirul.

Tak lupa ia mengucapkan sukur dan terima kasih pada banyak pihak atas dibukanya transportasi udara Wing Air.

Ia sebutkan transportasi udara memang dibutuhkan warganya dan pertumbuhan ekonomi. Secara ekonomi pertumbuhan di Mukomuko nomor dua terbesar di Provinsi Bengkulu. Lebih dari 5 persen. Sementara perputaran uang mencapai Rp 9 triliun per tahun.

"Tak sampai Rp 1 triliun uang di Mukomuko masuk ke perbankan. Sedangkan banyak uang ke luar habis untuk belanja online," sebutnya.

Namun, dengan dibukanya transportasi udara ia optimistis dapat mempercepat pertumbuhan dan perputaran ekonomi masyarakat yang mayoritas ditopang kelapa sawit.

Sementara itu Direktur Operasional Wings Air, Kapten Redi Irawan, menyebut saat ini Wings Air memiliki 117 destinasi dari 200 bandara di Indonesia. Menurut Irawan, Wings Air  berkomitmen menghubungkan seluruh bandara tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan Wigs Air juga akan menghubungkan Mukomuko-Padang," katanya.

Pantai Panjang Kota Bengkulu dari pesawat Wings Air saat terbang perdana Bengkulu-Mukomuko, Kamis (25/10/2018). KOMPAS.com/FIRMANSYAH Pantai Panjang Kota Bengkulu dari pesawat Wings Air saat terbang perdana Bengkulu-Mukomuko, Kamis (25/10/2018).
Kapten Redi Irawan optimistis pengoperasian pesawat jenis ATR ini diharapkan akan lebih menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) untuk pelesiran ke berbagai tujuan wisata serta pusat pertumbuhan bisnis baru. 

Para wisatawan ditawarkan kemudahan layanan jaringan penerbangan yang saling terhubung (connecting flight) dengan Lion Air, Batik Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air.

Upaya Wings Air tersebut, tambah Irawan, untuk mendukung program pemerintah mendatangkan turis dan membantu percepatan ekonomi daerah sejalan dengan pembukaan bandar udara baru di daerah, sebagai salah satu pintu gerbang wisata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com