Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Pesona Raja Lima, Piaynemo-nya Pulau Dewata...

Kompas.com - 18/11/2018, 14:13 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal Piaynemo, salah satu destinasi wisata unggulan di Raja Ampat, Papua Barat.

Pemandangan lautan biru yang dihiasi batuan karst tersebut kini dapat dinikmati dari atas tebing. Akses masuk yang telah dibangun membuat Piaynemo kian tersohor.

Namun pemandangan semacam ini ternyata tak hanya dapat dinikmati di Piaynemo. Wisata alam Raja Lima yang terletak di Pulau Nusa Penida Bali ternyata tak kalah cantiknya.

Kompas.com bersama Media Trip Pegipegi bertajuk "Jelajahi Indonesiamu" menyambangi Raja Lima pada Minggu (11/11/2018).

Baca juga: One Day Trip di Nusa Penida, Bisa ke Mana Saja?

Untuk dapat mencapai ke sana, kami harus menyeberang dari Pelabuhan Sanur menuju Pelabuhan Banjar Nyuh, Pulau Nusa Penida. Lama menyeberang sekitar 30 menit saja dengan tarif Rp 75.000 sekali menyeberang.

Dari Pelabuhan Banjar Nyuh kami harus menempuh perjalanan sekitar satu jam lagi dengan motor atau mobil yang dapat disewa di sekitar pelabuhan.

Raja Lima berada di kawasan yang sama dengan wisata Pulau Seribu dan rumah pohon atau kerap disebut warga sekitar sebagai Molenteng.

Kami tiba di Raja Lima sekitar pukul 11.30 WITA. Harga tiket masuk menuju kawasan ini hanya Rp 5.000 per orangnya.

Panas matahari terasa sangat menyengat di kawasan yang berupa tebing batu nan gersang tersebut.

Wisata alam Raja Lima atau Rumah Pohon Molenteng yang terletak di Pejukutan, Nusapenida, Kabupaten Klungkung, Bali. Foto diambil pada Minggu (11/11/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Wisata alam Raja Lima atau Rumah Pohon Molenteng yang terletak di Pejukutan, Nusapenida, Kabupaten Klungkung, Bali. Foto diambil pada Minggu (11/11/2018).

Padahal, untuk mencapai Raja Lima, kami harus menuruni tangga batu yang sangat curam dengan susunan anak tangga yang tak nyaman dilalui.

Tips dari kami, sebaiknya anda menggunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman saat akan berjalan menuju Raja Lima. Penggunaan tabir surya juga sangat disarankan untuk menghindari panas matahari yang sangat menyengat kulit.

Perjalanan kami siang itu cukup membuat lutut kami nyeri dan energi kami terkuras.

Namun beruntung, di sepanjang perjalanan kami dapat berhenti sejenak di sejumlah titik sambil menikmati pemandangan laut biru yang sangat menyegarkan mata.

Baca juga: Ingin Liburan Hemat ke Pulau Nusa Penida? Ini Tipsnya ....

Butuh waktu sekitar 20 menit bagi kami untuk sampai di spot paling baik untuk mengabadikan foto dengan latar batuan karst dan lautan biru layaknya Piaynemo di Raja Ampat.

Dari tebing itu, batuan-batuan karst berbentuk meruncing dapat terlihat dengan jelas. Yang menarik, ada sebuah patung khas Bali di tebing Raja Lima yang tentunya akan menambah cantik pemandangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com