Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denting Gamelan Nganjuk Mengalun hingga Mancanegara

Kompas.com - 18/02/2019, 15:42 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

NGANJUK, KOMPAS.com - Tidak sembarang orang bisa membuat gamelan. Butuh keseriusan dan ketelatenan dari pembuatnya. Seperti pembuatan gamelan yang dilakukan Mustika Laras di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Memasuki lokasi pembuatan gamelan di Mustika Laras, suara palu dipukul silih berganti untuk menempa besi yang habis dibakar.

Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).
Dua pekerja saling bergantian menempa besi untuk membentuk lempengan-lempengan yang dikehendaki. Keringat mereka bercucuran di dalam dapur yang hawanya begitu panas.

Kadang suaranya memekakkan telinga. Kadang terdengar begitu teratur, berirama seperti ada yang mengatur. Begitulah kondisi sehari-hari dapur Mustika Laras.

Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).
Mustika Laras saat ini dipimpin oleh Didik Adiono, merupakan generasi ketiga pembuat gamelan. Awalnya dirintis oleh kakek Didik sejak tahun 1959.

"Lantas diteruskan Nurhadi, bapak saya tahun 1979 setelah kakek saya meninggal 1978. Bapak saya melanjutkan sampai 2008 karena meninggal dunia. Selanjutnya saya teruskan sampai sekarang," kata Didik Adiono ketika menerima kunjungan rombongan media dari Kemenpar, Kamis (24/1/2019).

Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).
"Saya belajar gamelan sejak 1990 setelah bapak meninggal dan saya lanjutkan sampai sekarang," sambung Didik.

Didik mengaku tak pernah mengenyam sekolah khusus terkait pembuatan gamelan ini. "Belajar secara otodidak. Dari kakek ke bapak dan ke saya. Saya tinggal meneruskan," katanya.

Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).
Dia menuturkan, Mustika Laras membuat gamelan secara tradisional.

"Seperti orang membuat batik cap. Kalau cuma nge-cap saja, tak ada rasa apa-apa. Coba kalau membuat batik tulis, pembatik akan bekerja dengan hati. Seperti itulah membuat gamelan," kata Didik.

Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).
Didik melanjutkan, kalau mau jadi ahli gamelan harus tekun belajar.

"Harus memiliki kemauan, rajin, semangat, dan telaten. Membuat gamelan seperti sekolah memasuki jenjang SD, SMP dan SMA," katanya.

"Prinsipnya antara pekerja dan pekerjaan yang dilakukan hubungannya sangat erat sehingga timbul rasa sayang dari pekerja terhadap pekerjaan tersebut," tambahnya.

Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Mustika Laras, produsen gamelan di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).
Saat ini Mustika Laras memproduksi gamelan Pelog Slendro (untuk karawitan dan mengiringi pagelaran wayang), gong untuk acara peresmian, gamelan untuk kesenian jaranan.

Berikutnya gamelan untuk kesenian campursari, gamelan untuk musik patrol, gamelan untuk kesenian mongdhe, hingga suvenir/miniatur gamelan dan gagelan untuk drumband.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com